Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
Sukamta meminta pemerintah, khususnya Menhan, mengambil tindakan tegas terhadap pihak manapun yang mencoba menyelundup ke wilayah Indonesia. Bahkan, ia meminta pemerintah mengambil langkah menenggelamkan kapal asing, seperti yang dulu sempat digaungkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. “Kalau perlu tenggelamkan,” kata Sukamta, kemarin.
Anggota Komisi I DPR ini tak percaya dengan dalih kapal China yang mematikan sistem lacak otomatisnya tersebut.
Menurut dia, Bakamla mestinya mencegat dan menahan pihak kapal untuk diinterogasi. Hal ini untuk mengetahui apakah mereka sedang melakukan kegiatan mata-mata atau tindak kejahatan lainnya.
Baca juga : Pak Prabowo, Masih Mau Diam Saja Nih?
Bagaimana tanggapan Prabowo? Sampai kemarin, Prabowo masih mingkem. Hanya juru bicaranya, Dahnil Amzar Simanjuntak yang menyampaikan klarifikasi.
Dahnil mengatanan, Prabowo berkomitmen tinggi dalam memperkuat pertahanan laut Indonesia. Khususnya dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.
Menanggapi masuknya kapal China tersebut ke wilayah NKRI, Dahnil menegaskan, apa yang dilakukan pemerintah melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla) sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Di mana, saat ada kapal yang terdeteksi masuk, Bakamla langsung melakukan penindakan.
Baca juga : Prabowo Ditinggalin Umat?
“Prosedurnya sudah jelas, ketika terdeteksi ada kapal China yang masuk ke wilayah kita, Bakamla yang memang bertanggung jawab melakukan pengamanan di laut, langsung melakukan intercep dan mengusir kapal tersebut,” ujarnya.
“Jadi semuanya sudah dilakukan dengan baik sesuai prosedur yang berlaku,” pungkasnya.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai, kritik Nyalla bukan soal urusan pribadinya dengan Prabowo. Apa yang disampaikan Nyalla sebagai bentuk peringatan agar Prabowo tidak terlena duduk di kursi menteri.
Baca juga : Mega Dan Prabowo Sebelas Dua Belas
“Jadi wajar saja, kalau La Nyalla ‘gebuk’ Prabowo. Ini sebagai bentuk perhatian. Bagaimanapun La Nyalla merupakan ketua lembaga tinggi negara. Mungkin sudah geregetan karena kejadian ini terus berulang,” kata Ujang, kemarin.
Menurut dia, teguran La Nyalla sudah tepat ditujukan kepada Prabowo. Masuknya kapal China ke Selat Sunda tanpa izin merupakan ancaman kedaulatan negara yang nyata. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya