Dark/Light Mode

Awan Panas, Warga Lereng Merapi Berlarian Ke Luar Rumah

Rabu, 27 Januari 2021 15:33 WIB
Awan Panas, Warga Lereng Merapi Berlarian Ke Luar Rumah

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga di lereng Gunung Merapi di Dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul, Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sempat kaget dan berlari keluar rumah saat terjadi awan panas yang cukup besar pada Rabu (27/1) siang, sekitar pukul 13.35 WIB.

"Sejumlah warga Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul sempat merasa kaget dan berlari keluar rumah, saat terjadi awan panas cukup besar dari Merapi pada siang tadi. Tapi, tidak terlalu lama. Saat ini, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Camat (Panewu) Cangkringan Suparmono di Balai Desa Glagaharjo, seperti dikutip Antara, Rabu (27/1).

Sampai saat ini, kondisi di Kalitengah Lor maupun Kalitengah Kidul masih relatif aman. Tak tampak ada hujan abu di wilayah setempat.

Baca juga : Langgar Prokes, Satpol PP Beri Teguran Kepada Pemilik Rumah Makan

"Tidak ada evakuasi warga lereng Merapi. Mereka tidak diungsikan ke barak. Saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing," katanya.

Pihaknya bersama jajaran TNI dan Polri serta Tagana dan sejumlah kelompok relawan masih terus melakukan pemantauan setiap perkembangan aktivitas Merapi.

"Di wilayah paling atas Glagaharjo, saat ini masih siaga personel Babinkamtibmas dan Babinsa. Serta sejumlah relawan. Sejauh ini, masih aman dan tidak ada pengungsian," katanya.

Baca juga : Bantu Pelanggan, Diskon Tarif Listrik Diperpanjang Sampai Maret

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) Yogyakarta menginfokan,  Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 14 kali dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong, Rabu (27/1).

 "Akibat awan panas ini,  terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali kota," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.

Ia meminta masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.