Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terima 11 Juta Bahan Baku

Bio Farma Patok Maret Produksi Vaksin Selesai

Rabu, 3 Februari 2021 06:16 WIB
Ilustrasi vaksin dari perusahaan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi vaksin dari perusahaan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bio Farma (Persero) kembali menerima 11 juta bahan baku (bulk) vaksin Covid- 19 dari Sinovac, China, kemarin. Perusahaan pelat merah ini mematok, produksinya selesai bulan depan.

Jumlah bahan baku itu ini merupakan bagian dari 140 juta dosis yang sudah disepakati untuk tahun ini. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto menjelaskan, 140 juta dosis bahan baku vaksin, sesuai jadwal dikirimkan bertahap ke Indonesia hingga November tahun ini.

Namun, menurutnya pengiriman akan dipercepat menjadi Juli. “Karena, pemerintah meminta proses vaksinasi dipercepat,” ujar Bambang saat menerima bulk vaksin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, kemarin.

Menurutnya, untuk bahan baku vaksin yang baru datang ini, akan mulai diproses perseroan pada 13 Februari. “Diharapkan, target produksinya bisa selesai pada 20 Maret 2021,” katanya.

Baca juga : RI Terima Lagi 10 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac

Ia merincikan, bahan baku vaksin Covid-19 kali ini terdiri dari 10 juta dosis, dan satu juta dosis overfill yang merupakan extra volume yang diberikan Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi di Bio Farma.

Jadi total ada 11 juta dosis. Sebelumnya, sambung dia, pengiriman bahan baku gelombang pertama atau tahap ketiga dari seluruh vaksin, telah dilakukan pada 12 Januari lalu sebanyak 15 juta dosis balok, dengan tambahan overfill 1,5 juta dosis.

“Yang pertama, sudah mulai diproses di Bio Farma, sejak 14 Januari 2021. Target produksi sekitar 13 bath atau setara 13 juta dosis. Diperkirakan selesai pada 11 Februari 2021,” jelasnya.

Vaksin tersebut, lanjutnya, rencananya akan dialokasikan untuk petugas publik, dan pelayanan publik termasuk TNI dan Polri mulai akhir Februari 2021.

Baca juga : Matinya Harian Suara Pembaruan (2/Selesai)

Dia menuturkan, untuk memastikan bahwa vaksin yang dihasilkan perseroan memenuhi standar kualitas dan standar mutu yang ditetapkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mengeluarkan uji hasilnya.

Tidak hanya itu, untuk menjaga kualitas vaksin tetap baik, maka pada proses pendistribusiannya, pihaknya menggunakan sistem manajemen distribusi vaksin terintegrasi. Yang prosesnya dilengkapi dengan dash board internet of thing.

Founder Center of Reform on Economics(Core) Indonesia, Hendri Saparini melihat, langkah pemerintah mempercepat pendistribusian vaksin hingga Juli 2021, menjadi keputusan yang terbaik. Pasalnya, salah satu faktor pemulihan ekonomi di 2021 adalah bagaimana distribusi vaksin bisa dipercepat.

“Jika distribusi vaksinasi cepat, maka kepercayaan diri masyarakat akan makin tumbuh. Berbagai sektor mulai menggeliat. Ini menjadi peluang besar bagi ekonomi Indonesia untuk membalikkan kondisi resesi di 2020 menjadi tumbuh positif di kisaran 3-6 persen,” ujar Hendri kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Februari, Bio Farma Siap Distribusi 4 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyebutkan, ada sejumlah faktor penting yang akan mempengaruhi tingkat pemulihan ekonomi pada 2021, dan juga tahun-tahun berikutnya.

Di antaranya, tren perkembangan pandemi Covid-19, adaptabilitas masyarakat dalam menghadapi pandemi, serta kecepatan pendistribusian vaksin. Ia memprediksi, pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai batas bawah 3 persen, jika tingkat penularan pandemi Covid-19 terus naik.

“Masalahnya, kita tak tahu apakah ini sudah masuk ke second wave atau malah gelombang satunya belum usai?” imbuhnya.

Jika proses distribusi vaksin Covid-19 berjalan lamban, menurutnya, akan berdampak pada penurunan kepercayaan. Sebaliknya, jika pendistribusian vaksin Covid- 19 berjalan lancar, masyarakat makin cepat beradaptasi terhadap pandemi. [IMA/DW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.