Dark/Light Mode

Termotivasi Mencerahkan Masyarakat Soal Covid, Dekan FKUI Luncurkan Buku

Rabu, 3 Februari 2021 14:10 WIB
Termotivasi Mencerahkan Masyarakat Soal Covid, Dekan FKUI Luncurkan Buku

RM.id  Rakyat Merdeka - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Ari Fahrial Syam Sp.PD-KGEH, MMB berpandangan, masyarakat harus memiliki dasar pengetahuan dan pemahaman yang tepat mengenai Covid-19. Agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi pandemi ini.

Hal tersebut melatarbelakangi Ari untuk membuat buku: "Goresan di Tengah Kesibukan Jilid 5: Berbagai Catatan Seputar Pandemi Global Covid-19 di Indonesia", yang diluncurkan pada Jumat (29/1). 

Ari yang juga akademisi.dan praktisi klinis ini prihatin, infeksi Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 menyebar dengan pesat ke seluruh dunia.  Hingga mendorong WHO, untuk menyatakan situasi ini sebagai pandemi.

Baca juga : Pemerintah Terus Edukasi Masyarakat Soal Bahaya Daging Anjing

"Di Indonesia, pemerintah mengumumkan kasus positif Covid-19 untuk pertama kalinya di Maret 2020. Sejak saat itu, perubahan dalam berbagai aspek kehidupan terjadi. Masyarakat didorong untuk beradaptasi," kata Ahli Spesialis Penyakit Dalam ini.

Buku berjudul “Goresan di Tengah Kesibukan Jilid 5: Berbagai Catatan Seputar Pandemi Global Covid-19 di Indonesia” ini berisi kumpulan tulisan opini Ari, mengenai pandemi Covid-19 di Indonesia pada tahun 2020.

Salah satu topik yang dibahas dalam buku ini adalah soal bahaya infeksi Covid-19 sebagai great imitator.

Baca juga : Kasus Covid-19 Tinggi, Masyarakat Wajib Patuhi 3M Dan Kurangi Mobilitas

Infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, ternyata menimbulkan manifestasi klinis yang beragam. Sebagian besar penderita Covid-19 memang mengalami gejala saluran pernapasan, seperti batuk, pilek, atau demam. Namun, tak sedikit penderita yang mengalami gejala di organ lain seperti saluran pencernaan. Bahkan, mata dan kulit.

Isu terkait penggunaan deksametason sebagai terapi untuk pasien Covid-19 turut dibahas dalam buku ini.

Penelitian menunjukkan, deksametason terbukti efektif menurunkan angka kematian pasien-pasien Covid-19 kategori berat atau kritis. Namun, obat ini menimbulkan efek samping yang tidak sedikit. Sehingga pemberiannya harus berdasarkan resep dan arahan dokter.

Baca juga : Disuntik Pertama, Bupati Suwirta Yakinkan Masyarakat Klungkung Vaksin Covid-19 Aman

"Ini tampaknya menjadi hal yang patut diketahui oleh masyarakat. Agar mereka tidak sembarang membeli dan mengonsumsi deksametason," tutur Ari.

Tak hanya mengupas sisi medis, buku ini juga membahas sisi politik penanganan pandemi Covid-19. Dijelaskan pula berbagai upaya dan kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penerapan protokol kesehatan. Serta dilema dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan kebijakan-kebijakan tersebut.

Buku ini juga mengajak pembaca untuk mengenal konsep new normal dan herd immunity
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.