Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cuplikan Kisah Setahun Evakuasi WNI Dari China

Mari Kita Mencontoh Wuhan, Bersusah-susah Dahulu, Kelar Pandemi Covid Kemudian

Kamis, 4 Februari 2021 07:35 WIB
Sebanyak 238 WNI dievakuasi dari Wuhan, China mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam pada 2 Februari 2020. Evakuasi dilakukan, karena penyebaran Covid-19 semakin meluas di wilayah tersebut. (Foto: Antara)
Sebanyak 238 WNI dievakuasi dari Wuhan, China mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam pada 2 Februari 2020. Evakuasi dilakukan, karena penyebaran Covid-19 semakin meluas di wilayah tersebut. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bulan depan, tepatnya pada 2 Maret 2020, pandemi Covid-19 akan merayakan ulang tahunnya yang pertama di Indonesia. Semoga, usianya tidak bertambah panjang. Cepat-cepat musnah. 

Pada awal Februari 2020, Covid memang belum masuk Tanah Air. Tapi hiruk-pikuknya, sudah mulai terasa. Setahun yang lalu, pemerintah mengevakuasi 238 WNI dari Kota Wuhan, China

Seperti diketahui, Wuhan adalah kota yang pertama kali mengumumkan kasus Covid, yang ditengarai berasal dari pasar Huanan.

Baca juga : Keluar Dari Perjanjian Paris, Kita Beri Pelajaran Uni Eropa

Wuhan sebagai episentrum pertama Covid-19, kini telah kembali normal. Sementara, Indonesia masih berjuang mengatasi pandemi ini.

Terkait hal ini, melalui tulisannya di Kawal Covid-19, mahasiswi Program Doktoral di School of Economics and Business Administration Chongqing University, Hillyatu Milyati Rusdiyah mengajak Indonesia untuk mencontoh kegigihan Wuhan dalam menuntaskan pandemi Covid. Masyarakat setempat yang rela bersusah-susah dahulu agar lekas keluar dari pandemi, semestinya bisa menjadi inspirasi.

"Setelah merasakan 10 hari lockdown di Wuhan, akhirnya kami dievakuasi dari Wuhan oleh pemerintah Indonesia saat kasus Covid-19 semakin meningkat hari demi hari. Wuhan di-lockdown pada 23 Januari 2020 saat kasus positifnya mencapai 442 kasus dengan 8 kasus kematian," kata Hillyatu mengawali tulisannya.

Baca juga : Kejagung Endus Upaya Para Tersangka Ngumpetin Aset

"Pada hari itu, saya sempat menemui kesulitan untuk mencapai titik penjemputan di kampus HUST. Bus evakuasi tidak dapat menjangkau komplek apartemen saya, karena tidak mendapat izin. Sedangkan transportasi umum sepenuhnya berhenti, termasuk taxi by demand yang sebelumnya masih diizinkan untuk beroperasi," imbuhnya.

Setelah berkomunikasi dengan Tim KBRI, Hillyatu memutuskan naik motor listrik menuju titik penjemputan berbekal surat keterangan dari KBRI.

Di perjalanan, ia menyaksikan langsung betapa sepinya Wuhan. Seperti kota yang ditinggal penghuninya. Hanya petugas kebersihan yang terlihat di jalan. Menyemprotkan disinfektan dan membersihkan sampah-sampah yang berserakan.

Baca juga : “Memang Bisa Gue Todongin Senjata”

Bus evakuasi tiba sekitar pukul 10.00, untuk kemudian pergi ke 3 kampus yang berbeda untuk menjemput para WNI.

Dalam perjalanan menuju bandara, ia sempat melewati beberapa rumah sakit besar. Rumah sakit tersebut terlihat normal tanpa keramaian yang berarti. Sekitar pukul 12.00, para WNI yang akan dievakuasi itu tiba di bandara. Namun, belum diizinkan masuk oleh petugas.

"Siang itu, bandara sangat sepi. Hanya rombongan kami yang meramaikan. Sebelum masuk bandara, kami harus melalui dua kali pemeriksaan suhu badan. Bila suhu badan di atas 37 derajat, kami tidak diperkenankan masuk. Sesampainya di bandara, kami harus menunggu rombongan dari kota lain, yang baru akan tiba menjelang Maghrib," kenang Hillyatu, yang kala itu sendirian di Wuhan. Suami dan anaknya sudah lebih dulu kembali ke Tanah Air pada 10 Januari 2020.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.