Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kebutuhan Meningkat, Stok Di PMI Masih Kurang
Penyintas Covid Bisa Donor Plasma Sampai Empat Kali
Minggu, 7 Februari 2021 05:39 WIB
Sebelumnya
Hingga kini, ada 34 Unit UDD yang mampu melaksanakan apheresis untuk plasma konvaselen. Beberapa di antaranya berada Aceh, Jakarta, Bandung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Ada pun PMI telah mendistribusikan 14.408 kantong plasma ke seluruh UDD di Indonesia.
Monica yang juga tergabung dalam tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 itu menyebut, tiap penyintas Covid-19 dapat mendonorkan plasmanya hingga tiga sampai empat kali.
Penyintas yang mengalami reinfeksi atau tertular kembali, bahkan masih berpeluang mendonorkan plasmanya. Asalkan, tingkat antibodinya cukup tinggi untuk memenuhi persyaratan sebagai pendonor plasma konvalesen.
Baca juga : Patuh Prokes Sudah Terbukti Tekan Laju Penularan Corona
Biasanya tingkat antibodi akan berada pada titik tertinggi setelah 3-4 bulan sembuh dari infeksi virus Corona.
Selain itu, penyintas harus memenuhi syarat lain. Yakni, berusia 18-60 tahun, tidak memiliki gejala Covid-19 dalam 14 hari, tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid, dan diutamakan pria yang belum pernah menerima transfusi darah.
Jika wanita yang menjadi pendonor, dia disyaratkan belum pernah hamil atau keguguran, dan tidak pernah menerima transfusi darah. Hal itu untuk mencegah penerima donor plasma konvaselen menderita alergi paru-paru berat akibat human leukocyte antigen (HLA).
Baca juga : Pemulihan Covid-19, Lakukan 5 Olahraga Ini
Ada pun terapi plasma konvaselen memiliki efektivitas pemulihan pada pasien kritis hingga 65 persen. Sedangkan pada pasien gejala sedang dan berat bisa mencapai lebih dari 90 persen.
Selain itu, terapi plasma konvaselen dapat membantu kesembuhan pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta. Itu karena plasma darah mengandung antibodi yang dapat memberi pertolongan melawan Virus Corona.
“Kalau ada pasien-pasien dengan komorbid, ini sangat membantu,” imbuhnya.
Baca juga : Satgas Minta Daerah Tiru Kalbar Dan Riau
Dalam salah satu artikel meta-analysis, pemberian terapi plasma dapat menurunkan angka kematian kurang lebih hingga 57 persen. Penelitian lain juga menyebut metode ini mampu menyusutkan angka progresivitas penyakit.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pada Agustus 2020 pun mengizinkan pemberian plasma konvalesen karena otorisasi darurat. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya