Dark/Light Mode

Ramal Ekonomi Tumbuh Positif

Sri Mulyani Dan RR Kini Sejalan, Tumben

Rabu, 17 Februari 2021 06:35 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat jumpa pers Lembaga Pengelola Investasi (LPI) di Istana Negara, Selasa (17/2). (Foto: Twitter/Setkab)
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat jumpa pers Lembaga Pengelola Investasi (LPI) di Istana Negara, Selasa (17/2). (Foto: Twitter/Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah jadi rahasia umum jika Rizal Ramli alias RR dan Sri Mulyani seperti Tom and Jerry. RR sering mengkritik kebijakan yang dikeluarkan Menteri Keuangan itu. Namun, soal proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021, keduanya optimis tahun ini bisa tumbuh positif. Tumben nih...

Sri Mulyani merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021. Dari yang awalnya dipatok pada kisaran 4,5 sampai 5,5 persen turun sedikit menjadi 4,5 sampai 5,3 persen. Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani saat jumpa pers Lembaga Pengelola Investasi (LPI) di Istana Negara, Selasa (17/2).

Menurut eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut masih menggambarkan bahwa pemerintah optimis akan mencapai 5 persen. Optimis itu didukung dengan berbagai indikator ekonomi yang menunjukkan adanya perbaikan meski ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Trend perbaikan itu, kata Sri Mulyani, sudah terlihat di awal-awal kuartal pertama tahun ini.

Baca juga : Ekonom Sebut Semua Bank Ingin Seperti BRI

“Dengan kuartal pertama yang cukup solid, kita akan jaga supaya di kuartal kedua dan ketiga akan rebound, atau recovery-nya makin dipercepat,” ujarnya.

Seperti Sri Mulyani, RR ternyata punya optimisme yang sama. Dia yakin ekonomi tahun ini bisa tumbuh. Namun, eks Menko Kemaritiman ini tak memberikan proyeksi yang muluk-muluk.

Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini ada di kisaran 2 persen. Angka ini lebih rendah daripada yang ditargetkan pemerintah sebesar 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen.

Menurutnya, sulit diharapkan ekonomi akan cepat membaik di 2021. Apalagi sebelum ada pandemi saja rata-rata pertumbuhan ekonomi domestik hanya 5,1 persen saja.

Baca juga : Ekonomi Minus, Program Sejuta Rumah Jalan Terus

RR bilang, ada beberapa alasan ekonomi sulit pulih. Yaitu, vaksinasi yang diharapkan akan mengurangi resiko pandemi, keliatannya baru akan mulai intensif setelah semester II-2021 dan baru akan selesai di 2022.

Lalu, pertumbuhan kredit masih sangat rendah. Belum lagi di bidang fiskal. Keseimbangan primer negatifnya semakin besar. Artinya hanya untuk bisa membayar bunga utang, harus meminjam lebih besar lagi dengan bunga lebih tinggi dari negara-negara yang ratingnya lebih rendah dari RI.

Warganet ikut berkomentar soal kompaknya Sri Mulyani dan RR. Akun @nirmala_sari senang banyak pihak optimis ekonomi tahun ini akan tumbuh dan tidak lagi masuk jurang resesi. “Semua pihak harus saling bahu membahu agar ekonomi bangsa kembali pulih. Bersatu untuk kemajuan bangsa,” cuitnya.

@eddybroadcaster menilai, kondisi ekonomi saat ini serba pas-pasan. “Sulit untuk mengharapkan hasil yang sesuai harapan,” ujarnya.

Baca juga : Catat Yuk, Ini 5 Lokasi Layanan SIM Keliling Di Jakarta

Senada disampaikan @arikan_widi. “Ekspektasi pemulihan ekonomi di tahun ini (terlalu) tinggi,” ucapnya. Akun @kripikrenggina mengatakan Jokowi harus bekerja maksimal agar ekonomi kembali pulih. “Salah satunya akhiri pandemi ini secepatnya pak,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.