Dark/Light Mode

Supaya Stabilitas Ekonomi Nasional Bisa Tercapai

Prof. Taruna Ikrar: Mari Optimis, Stop Saling Menyalahkan

Sabtu, 27 Februari 2021 21:48 WIB
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia Prof.dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Phd saat menjadi pembicara dalam Forum Neuroleadership Indonesia bertema Peran Neuroleadership dalam Upaya Mengembalikan Stabilitas Ekonomi Nasional Dengan Akselerasi Vaksinasi secara virtual via Zoom Cloud Meeting, Sabtu (27/2)
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia Prof.dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Phd saat menjadi pembicara dalam Forum Neuroleadership Indonesia bertema Peran Neuroleadership dalam Upaya Mengembalikan Stabilitas Ekonomi Nasional Dengan Akselerasi Vaksinasi secara virtual via Zoom Cloud Meeting, Sabtu (27/2)

 Sebelumnya 
Selain itu, juga disepakati bahwa untuk penanganan dan pengendalian wabah yang semakin meluas ini, pemerintah melalui Badan Litbangkes Kemenkes RI melakukan beberapa riset, antara lain riset obat, riset vaksin, riset alat pendeteksi, dan riset alkes.

“Pemerintah berharap, dalam waktu 15 bulan vaksin sudah berhasil diberikan kepada minimal 70 persen dari jumlah penduduk di Indonesia,” tutur Prof. Taruna.

Stabilitas perekonomian diyakini dapat pulih dengan cepat apabila masayarakat sehat. Untuk itu, dibutuhkan imunitas tubuh yang baik. Dan untuk meningkatkan imunitas ini, bisa dilakukan dengan natural dan artificial (plasma dan vaksin).

Baca juga : Soal Banjir Di Jakarta, Demokrat: Lebih Baik Bantu Masyarakat Daripada Saling Menyalahkan

“Dengan adanya vaksin, diharapkan herd immunity masyarakat sudah terbentuk. Sehingga, masyarakat menjadi lebih sehat dan stabilitas ekonomi akan tercapai,” sambungnya.

Dia juga mengajak semua pihak untuk tetap optimis dalam menghadapi wabah ini. Dari situasi pandemi, kita mengetahui apa yang menjadi kekurangan negara kita. Kekurangan inilah yang justru melahirkan momentum, menciptakan kebangkitan bangsa yang kedua.

Kondisi ini justru memunculkan semangat dan keberanian bagi bangsa, untuk berkolaborasi melakukan inovasi dan eksperimen, tentang bagaimana penanganan dan pengendalian wabah ini. Antara lain menemukan alat pendeteksi dengan cepat, Genos, vaksin merah putih, Cepad, dan lainnya.

Baca juga : PAN: Bansos Tunai Lanjutin Aja Dong

“Peran neuroleadership dalam hal ini adalah untuk membangun mental capacity masyarakat Indonesia. Antara lain bagaimana menumbuhkan kesadaran untuk mencegah, menumbuhkan kesadaraan untuk mengobati dan menumbuhkan optimisme sehingga bisa men-trigger immunity,” jelasnya.

Di akhir webinar, Neuroleadership Indonesia meluncurkan berdirinya Neuroleadership Indonesia Institute. Kehadiran NLII diharapkan bisa menumbuhkan lebih banyak leader yang positif, karena paham akan kinerja otak sehat.

"Semoga, kami bisa semakin menyebarkan energi positif kepada masyarakat, untuk tetap optimis menghadapi pandemi ini. Sehingga masyarakat tidak hanya resilient dan reaktif saja menghadapi kondisi ini. Tetapi juga bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik," pungkas Prof. Taruna. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.