Dark/Light Mode

Romo Benny: Makin Beragama Dan Beriman Harusnya Makin Pancasilais

Selasa, 16 Maret 2021 11:59 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo saat webinar yang diselenggarakan Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Universitas Brawijaya bertema Moderasi Beragama Untuk Indonesia yang Maju dan Damai, Selasa (16/3). (Foto: Ist)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo saat webinar yang diselenggarakan Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Universitas Brawijaya bertema Moderasi Beragama Untuk Indonesia yang Maju dan Damai, Selasa (16/3). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo mengingatkan pentingnya moderasi beragama. Pada intinya agama harus menjadi inspirasi batin.

"Dalam moderasi intinya agama menjadi inspirasi batin untuk internalisasi penghayatan nilai ketuhanan," ungkap Romo Benny saat webinar yang diselenggarakan Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Universitas Brawijaya bertema Moderasi Beragama Untuk Indonesia yang Maju dan Damai, Selasa (16/3).

Dalam webinar yang dihadiri lebih dari 100 orang yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa, Romo Benny menyebut, sesorang yang mencintai sesama manusia justru tengah menampakkan kecintaannya kepada Tuhan.

Baca juga : Siloam Hospitals Yogyakarta dan Danone Indonesia Gelar Vaksinasi Lansia

"Orang yang mencintai sesama berati dirinya mencintai Tuhannya. Itulah inti agama. Kita satu dengan yang lain bersaudara," tambahnya.

Romo Benny melanjutkan, Indonesia adalah negara majemuk terdiri dari berbagai etnis, suku, dan agama. Sejak dahulu, semuanya hidup berdampingan. Negara Indonesia menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan ketuhanan yang maha Esa. Sila ketuhanan ini harus menjiwai sila-sila selanjutnya.

"Orang yang melakukan kekerasan atau ujaran kebencian maka dirinya tidak menanamkan nilai tersebut. Semakin orang beriman harusnya semakin orang itu Pancasilais," tambahnya.

Baca juga : WHO: Tak Ada Alasan Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Pendiri Setara Institusi ini mengingatkan, bangsa ini menghadapi situasi berhadap-hadapan, bermusuhan, dan bersikap tegang. Ditambah lagi dengan perkembanhan digital yang semakin banyak bertebaran ujaran kebencian dan SARA.

Karenanya, untuk menjaga Pancasila, harus dibangun sejak dini. Satu sama lain harus mampu membangun relasi lintas iman dengan menerima perbedaan.

"Kita harus membangun narasi indahnya persamaan dan persaudaraan. Harus ada wacana penyeimbang di tengah perdebatan SARA di media sosial," tandasnya.

Baca juga : Komisi X DPR: Peta Jalan Pendidikan Untuk Bangun Pelajar Pancasila

Turut hadir Dosen Agama Islam Universitas Brawijaya Khalid Rahman. Dalam pemaparannya, Khalid menyebut, Indonesia adalah contoh luar biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tetapi tercederai oleh pemahaman agama yang kurang tepat. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.