Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jangan Takut Divaksin, Sinovac Dan AstraZeneca Sama Baiknya

Rabu, 24 Maret 2021 22:30 WIB
Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud/Ist
Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengharapkan semua masyarakat Indonesia bersedia mengikuti program vaksinasi Covid-19. 

Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud menyampaikan bahwa vaksin bukan untuk kepentingan satu atau dua orang, tapi seluruh rakyat Indonesia.

"Diharapkan semua bangsa Indonesia mau divaksin. Karena tidak ada pilihan, tentunya kita pakai vaksin yang ada. Karena kalau satu vaksin, satu tidak, nanti tidak akan terwujud herd immunity (kekebalan kelompok)," kata Marsudi kepada wartawan, Rabu (24/3).

Menurut Marsudi, saat ini Indonesia menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Dia menegaskan, kedua vaksin tersebut sama baiknya. Karena itu, para kiai NU bersedia divaksin.

Baca juga : Pustaka Indonesia: Jangan Termakan Hoaks, Vaksin Covid-19 Halal Dan Aman

"Karena dua-duanya boleh dipakai, maka dipakai oleh para kiai. Fatwa MUI boleh, fatwa NU juga boleh," ujarnya.

Dia mengatakan, manusia tidak bisa hidup masing-masing. Karena itu, imunitas menjadi sangat penting agar masyarakat terlindungi dari risiko Covid-19. Salah satu cara meningkatkan imunitas, ya melalui vaksin.

Menurut Marsudi, warga pondok pesantren salah satu unsur masyarakat yang harus mendapatkan vaksin, karena setiap hari saling berinteraksi satu sama lain. Dia bersyukur pemerintah melaksanakan vaksinasi kepada para kiai.

Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, vaksinasi memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam agama. 

Baca juga : Disaksikan BGS, Kiai PWNU Jatim Disuntik Vaksin AstraZeneca

“Vaksinasi ini masuk dalam kategori hifdzun nafs atau upaya menjaga jiwa, yang menjadi salah satu prinsip mendasar dari ajaran Islam," kata Helmy.

Bagi PBNU, masyarakat yang telah divaksin merupakan pahlawan kemanusiaan yang telah berpartisipasi dalam konteks mencegah dan menekan penyebaran Covid-19. 

“Siapa pun yang mau menjadi relawan dalam program vaksinasi, mereka lah yang disebut pahlawan kemanusiaan," ungkapnya.

Helmy juga menyinggung polemik halal atau haram vaksin AstraZeneca. Dia mengatakan, dalam kondisi darurat vaksin AstraZeneca bukan saja boleh digunakan tapi wajib. 

Baca juga : Jangan Cepat Puas, Kinerja Industri Belum Optimal

Ini tentu berdasarkan kajian ilmiah dari para ulama. Lembaga Bathsul Masail PWNU Jatim telah melakukan kajian yang menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca suci dan halal.

“Bahkan, para ulama NU di Jawa Timur sudah melakukan vaksinasi menggunakan AstraZeneca," ujar Helmy. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.