Dark/Light Mode

Jangan Cuma Fokus Pada Efek Samping, Ini 6 Kelebihan Vaksin Covid AstraZeneca

Jumat, 19 Maret 2021 14:15 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Foto: Net)
Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Heboh kasus pembekuan darah dalam 37 kasus yang dilaporkan penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca, menyentak dunia. Beberapa negara pun sontak menangguhkan sementara penggunaan vaksin tersebut, sebagai bentuk kehati-hatian.

Sejauh ini WHO, BPOM Uni Eropa (EMA), dan BPOM Inggris (MHRA) tidak menemukan adanya kaitan antara pemberian vaksin AstraZeneca dengan laporan kasus pembekuan darah. Sehingga, tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin tersebut.

MHRA menyebut, peluang kejadian kasus tersebut tak sampai 1:1.000.000. Sedangkan risiko meninggal dunia karena Covid dalam rentang usia 40-49 tahun, mencapai 1:1000.

"Kejadian pembekuan darah di otak (cerebral venous sinus thrombosis/CVST) terhitung langka. Tak sampai 1:11.000.000 dari jumlah orang yang divaksin. Tak ada bukti kejadian tersebut dipicu oleh vaksinasi. Manfaat vaksin tetap jauh lebih besar dalam mencegah risiko rawat inap dan kematian akibat Covid, dibanding efek sampingnya," papar MHRA Chief Executive, Dr. June Raine dalam keterangan resmi yang dirilis pemerintah Inggris, Kamis (18/3).

Baca juga : Yakin Aman Dan Efektif, Negara-negara Eropa Mulai Pakai Lagi AstraZeneca

Menanggapi hal ini, Pakar Bioteknologi/Associate Professor Universitas Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo mengatakan, tak adil jika kita hanya membahas kelemahan vaksin AstraZeneca tanpa melihat kelebihannya.

"Bagaimanapun, penggunaan vaksin akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya," ujar Bimo melalui laman Instagramnya.

Bimo mencatat, ada 6 kelebihan vaksin AstraZeneca, yang dapat diandalkan untuk pengentasan pandemi Covid-19. Pertama, vaksin ini memiliki efikasi 76 persen setelah suntikan pertama dengan interval 8-12 minggu. Efikasi setelah booster 12 minggu, mencapai 82,4 persen.

Kedua, mampu mencegah penularan SARS CoV2. Ketiga, efikasi vaksin terhadap penderita komorbid seperti obesitas penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan diabetes mencapai 73,43 persen.

Baca juga : PWNU Jatim: Tak Ada Unsur Haram Dalam Vaksin Sinovac Dan AstraZeneca

Keempat, vaksin AstraZeneca efektif pada lansia di atas 60 tahun. Kelima, bisa disimpan di kulkas biasa. Sehingga, memudahkan penyimpanan dan pendistribusian. Keenam, mayoritas hanya menimbulkan efek samping ringan hingga sedang.

Bimo juga menjelaskan, vaksin AstraZeneca memiliki kandungan bahan aktif adenovirus dari simpanse (ChAdOx1), yang disisipi gen bagian protein spike dari virus SARS CoV-2.

"Adenovirus yang telah disisipi gen protein spike ini akan memasuki sel manusia dan memproduksi protein spike, yang memicu kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2," terang Bimo, yang menamatkan pendidikan S1 Kimia di Universitas Indonesia.

Sementara bahan inaktif penyusun vaksin Covid AstraZeneca terdiri dari 7 komponen, yaitu:

  1. L-Histidine, L-Histidine hydrochloride monohydrate, dan ethanol yang berfungsi melindungi vaksin dari kerusakan akibat radikal bebas.
  2. Magnesium chloride hexahydrate, berfungsi sebagai penstabil adenovirus.
  3. Polysorbate 80, berguna untuk mencegah melekatnya bahan aktif ke dinding botol kaca.
  4. Sucrose, gula untuk melindungi vaksin pada suhu rendah.
  5. Sodium chloride, garam dapur agar vaksin bersifat isotonik.
  6. Disodium edeatte dehydrate, bermanfaat untuk menangkap pengotor logam
  7. Air

Baca juga : Ini Penjelasan Resmi BPOM Soal Keamanan Vaksin Covid AstraZeneca

[HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.