Dark/Light Mode

Takut Covid-19 Boleh, Paranoid Jangan Dooong...

Kamis, 25 Maret 2021 00:44 WIB
Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini menunjukkan saat ini sekitar 27% warga Indonesia menyatakan tidak takut atau kurang takut tertular tertular virus CORONA (COVID-19). (Foto : SMRC).
Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini menunjukkan saat ini sekitar 27% warga Indonesia menyatakan tidak takut atau kurang takut tertular tertular virus CORONA (COVID-19). (Foto : SMRC).

RM.id  Rakyat Merdeka - Masih banyak masyarakat yang takut dengan Covid-19. Tapi jangan sampai ketakutan itu menjadi berlebihan hingga paranoid. Justru bisa membahayakan.

Survei yang digelar lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap, 48 persen masyarakat cukup takut dengan Covid-19. Dalam survei ini, SMRC mengajukan pertanyaan seberapa takut warga tertular Covid-19. Para responden diberikan empat pilihan, yakni sangat takut, cukup takut, kurang takut, dan tidak takut sama sekali.

Takut terhadap Covid-19 yang dimaksud adalah khawatir tertular. Sementara yang sangat takut tertular, atau cenderung mengarah pada sikap paranoid, mencapai 25 persen. “Ada yang sangat takut tertular, tapi ada juga yang malah tidak takut sama sekali,” ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, kemarin.

Yang tidak percaya sama sekali pada virus Corona, lebih besar dari yang paranoid, yakni sejumlah 27 persen. Ketidaktakutan mereka, menurut Deni, didorong oleh beragam faktor. Antara lain, pengetahuan atau informasi yang didapat serta faktor ekonomi.

Baca juga : Tips Bugar Dan Sehat Meski Bekerja Daring

Tak hanya tingkat ketakutan, SMRC juga mengungkapkan persentase kepercayaan masyarakat terhadap peningkatan kasus Covid-19 di tanah air. Deni menyebut, ada 36 persen masyarakat Indonesia tidak yakin kasus Covid-19 semakin banyak.

Sementara sebaliknya, 60 persen masyarakat yakin, jumlah kasus terinfeksi virus itu semakin banyak. Sisanya, 4 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab. “Tidak semua orang percaya bahwa kasus Covid ini semakin banyak menginfeksi warga,” jelas Deni.

Survei ini dilakukan pada 28 Februari sampai 8 Maret 2021. Survei ini memiliki populasi warga Indonesia yang berusia di atas 17 tahun. Dari populasi ini, dipilih responden secara acak sebanyak 1.220 responden. Sementara responden yang berhasil diwawancara secara valid sebanyak 1.064 responden.

SMRC mematok tingkat kesalahan atau margin of error dalam survei ini sebesar kurang lebih 3,07 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga : GeNose Bakal Dipakai Di Lingkungan Sekolah

Responden diwawancarai secara tatap muka, dan sebanyak 20 persen dari total responden yang berhasil diwawancarai akan didatangi kembali guna memastikan keabsahan data yang mereka berikan. Hal itu sebagai bentuk quality control survei yang ditetapkan SMRC. “Hasilnya, tidak ditemukan kesalahan berarti,” tandas Deni.

Dalam diskusi tersebut, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K Ginting menyebut, ketakutan terhadap virus Corona punya sisi positif. Yakni, masyarakat akan melindungi dirinya dengan menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Tapi dia mengingatkan, ketakutan berlebihan terhadap Covid-19, juga bisa mengganggu aktivitas harian seseorang, hingga memicu stres. “Tentu kita juga tidak ingin yang takut ini berubah sangat khawatir lalu paranoid. Karena akan berbahaya,” tuturnya.

Sementara bagi mereka yang tidak takut sama sekali, Alexander menilai, perlu diberikan informasi atau pengetahuan yang lebih. Mereka yang tidak takut ini cenderung tidak mempercayai adanya Covid-19.

Baca juga : Pemerintah Andalkan Penerimaan Pajak

“Informasi yang sebenarnya tidak sampai ke mereka. Latar belakang virus kurang dipertajam. Kadang mereka tidak percaya bahwa Covid-19 berbeda dengan influenza,” imbuh Alexander.

Dengan pengetahuan dan informasi yang benar, dia yakin, seiring berjalannya waktu mereka yang tidak takut akan menjadi peduli. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.