Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Di Sulut Tergolong Ringan

Komnas KIPI: Penyuntikan Vaksin AstraZeneca Bisa Jalan Terus

Selasa, 30 Maret 2021 21:57 WIB
Ilustrasi vaksin Covid AstraZeneca (Foto: Getty Images)
Ilustrasi vaksin Covid AstraZeneca (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tetap merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi di Indonesia. Meski ada laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) di Sulawesi Utara.

"KIPI di Sulawesi Utara bersifat ringan. Vaksin dapat terus dipakai dalam program imunisasi nasional di Sulawesi Utara," kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, dalam Konferensi Pers Penjelasan KIPI Terkait Vaksin Covid-19 dan Covax Facility, Selasa (30/3).

Baca juga : Mulai Juni 2021, Penyuntikan Vaksinasi Bisa 1 Juta Per Hari

Hindra menjelaskan, pihaknya telah kajian terhadap kejadian ikutan pasca-imunisasi yang terjadi di Sulut. Dapat disimpulkan, kejadian ikutan pasca-imunisasi yang terjadi di Sulut tergolong ringan serta tidak berlangsung lama. Sebagian kecil berkaitan dengan kecemasan peserta vaksinasi.

"Ada 4 orang yang diobservasi, di mana rupanya terkait kecemasan. KIPI itu tidak selalu berkaitan dengan kandungan vaksin, namun bisa juga berkaitan kecemasan, faktor biopsikososial, sehingga hampir semuanya sudah sembuh yang dilaporkan itu," kata Hindra.

Baca juga : Hari Ini, Presiden Korsel Disuntik Vaksin AstraZeneca

"Jadi, dapat kami rekomendasikan, vaksin ini dapat diteruskan dalam program imunisasi nasional di Sulawesi Utara," tambahnya.

Hingga saat ini, Komnas KIPI belum mendapat laporan mengenai kejadian ikutan pasca-imunisasi akibat penggunaan vaksin AstraZeneca di daerah yang sudah menggunakan produk vaksin tersebut, seperti Jawa Timur dan Bali.

Baca juga : Vaksin AstraZeneca Halalan Thayyiban

"Di Jatim dan Bali barangkali sasarannya lain. Karena kami belum ada laporan, jadi kami belum mengadakan kajian secara khusus di Jatim dan Bali. Secara berkala, kami akan melakukan kajian terhadap kejadian ikutan pasca-imunisasi yang dilaporkan," pungkas Hindra. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.