Dark/Light Mode

Staf Ahli Menkominfo Sebar Hoaks

Memalukan Sekali

Kamis, 1 April 2021 07:19 WIB
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Prof Henry Subiakto. (Foto: Dok. Kominfo)
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Prof Henry Subiakto. (Foto: Dok. Kominfo)

 Sebelumnya 
Apa hasilnya? Ternyata reaksi di twitter itu lebih cepat dalam mengoreksi content, terutama pada akun yang jelas pemiliknya. Hanya sejam sudah banyak yang ngoreksi. “Baguslah. Thanks,” sambung Henry.

Karena kelakuannya, Henry pun di-bully warganet. Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan salah satunya. “Setelah bikin hoaks lalu bilang eksperimen. Ada ya model pejabat sekaligus profesor model gini? Sebarkan hoaks lalu bilang eksperimen. Ajaib,” ujarnya Gus Umar di akun Twitternya, @UmarAlChelsea75.

Baca juga : LDR Dengan Suami, Istri Sewa Jasa Tukang Peluk

“Jadi kalo bikin hoax, nanti bilang aja lagi bereksperimen gitu?” tambah @PengadilanRaky1.

Akun @Ono_1707 mempertanyakan motif yang dilakukan Henry di postingannya. “Kan ada undang-undang yang mengatur tentang berita hoaks, Kenapa bapa bisa seenaknya mempermainkan Undang-Undang ITE dengan berita hoaks? Nanya saja. Apa yang bapa lakukan bisa engga itu berlaku buat semua warga negara??” paparnya.

Baca juga : Kenali Diri Sejak Remaja akan Pengaruhi Kesuksesan

“Prof semprul. Gampang kali ngelesnya kaya petinju ngeles terus,” ucap @LilyGunawan9. Akun @PineksoRoyi1 mengusulkan Henry agar lebih selektif menyebarluaskan konten. “Hihihi. Mestinya dia tulis ‘video’ hanya sekedar ilustrasi,” nyinyirnya.

Akun @I_Ariefr menerangkan mekanisme dari eksperimen. “Eksperimen yang dilakukan akademisi itu wajib dicantumkan footnote-nya, mr @henrysubiakto! Ibarat uji coba vaksin ke masyarakat, masa iya nggak bilang kalau itu uji coba?? Memalukan,” cetusnya. “Prof ngeles,” tekan @YVarino.

Baca juga : Tak Usah Pamer Sertifikat Vaksinasi Di Media Sosial

Lalu bagaimana tanggapan Kementerian Komunikasi dan Informatika? Pelaksana Tugas (Plt) Kabiro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengatakan, cuitan Henry merupakan urusan pribadi.

“Langsung tanyakan ke Prof Henry aja. Mungkin dia punya penjelasan, saya belum tahu. Satu atau dua kalimat dia udah jadi berita enak,” ucapnya saat dikontak Rakyat Merdeka, kemarin. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.