Dark/Light Mode

Kabar Corona Hari Ini

Yang Meninggal Masih Tinggi Jangan Merasa Sudah Bebas

Selasa, 6 April 2021 05:17 WIB
Ilustrasi. Petugas memakamkan jenazah positif Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta, Kamis (17/12). (Foto : Foto Putu Wahyu Rama/RM).
Ilustrasi. Petugas memakamkan jenazah positif Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta, Kamis (17/12). (Foto : Foto Putu Wahyu Rama/RM).

 Sebelumnya 
Jambulkidul mengatakan, prokes dan vak­sinasi merupakan harga mati untuk menekan kasus baru dan angka kematian. Prokes dan vaksinasi ikhtiar berjemaah untuk memutus penyebaran virus Corona. “Karena kematian akibat Covid-19 masih tinggi,” katanya.

Menurut septian, rata-rata kematian terkon­firmasi Covid-19 dalam seminggu terakhir di Jakarta kurang dari 10 per hari, pertama kalinya sejak pertengahaan November.

“Lebih dari setengah lansia di Jakarta telah mener­ima dosis pertama vaksin Covid-19,” ungkap dia.

Baca juga : Siap-siap, PPKM Mikro Bakal Diperpanjang Lagi

HestiBambang mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 harus terus diupayakan turun di bawah 100 orang. Begitu pula jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 harus diupayakan tu­run terus sejalan dengan pelaksanaan vaksinasi. “Prokes ketat, tidak berkerumun,” ujarnya.

HMK_UNDIP mengatakan, tujuan utama vaksinasi di masa pandemi untuk mencipta­kan kekebalan komunitas atau herd immunity. Vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi menu­runkan angka kesakitan dan kematian akibat virus Corona.

Aik_arif mengatakan, analisis tren data ke­matian harian akan semakin sulit dilakukan. Soalnya, sistem pelaporan tidak real time. Data lonjakan kematian yang saat ini terjadi karena rapelan data dari Banten.

Baca juga : Vaksinasi Covid-19, Ayo Kita Dukung Rame-rame

Menurut AlbertSolo2, Gubernur Banten membantah kabar kasus kematian akibat Covid-19 di wilayahnya tertinggi di Indonesia.

Kata dia, Gubernur Banten mengakui kasus baru Covid-19 di wilayahnya bertambah tinggi, namun untuk angka kematian akibat Covid-19 masih rendah dibandingkan DKI Jakarta. “Itu kata Gubernur Banten,” ujar AlbertSolo2.

Msugiarto61 mengungkap beberapa infor­masi yang didapatnya terkait tingginya kasus kematian akibat virus Corona. Salah satunya, sulitnya keterjangkauan dan kurangnya rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19.

Baca juga : Ajari Anak-anak Disiplin Prokes Dari Sekarang Ya

“Seperti yang terjadi di Provinsi Banten yang hanya memiliki sedikit fasilitas,” kata dia.

Menurut CabellaTanti, jarak tempuh dari rumah ke RS Rujukan relatif jauh. Kepadatan penduduk di zona rawan tinggi tersebut sangat rentan, terutama untuk usia di atas 50 tahun.

“Tidak menutup kemungkinan meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19,” ungkap dia. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.