Dark/Light Mode

Kasus Corona Dunia Naik 9 Persen

Ayo, Ikuti Aturan Pemerintah Dong...

Sabtu, 17 April 2021 07:42 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Marji Medcom).
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Marji Medcom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, kasus Corona tumbuh secara eksponensial di berbagai belahan dunia. Salah satunya, karena lonjakan kasus di India. Biar Indonesia tidak mengalami hal serupa, ikuti setiap keputu­san pemerintah, ya!

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menye­but, World Health Organization (WHO) mencatat, kasus Covid-19 di seluruh dunia naik 9 persen. Ini merupakan peningkatan mingguan ketujuh berturut-turut. Angka kematian, juga melonjak 5 persen. Salah satu penyebab melonjaknya ka­sus di dunia itu, terkait dengan naiknya angka infeksi Corona di India.

“Hal ini terjadi karena adanya kegiatan berkerumun yang tidak dilarang oleh pemerintah India yang menyebabkan terjadinya klaster baru Covid-19,” ujar Wiku dalam konferensi pers di kanal BNPB, dikutip kemarin.

Baca juga : Kepala Daerah Kudu Jadi Teladan Prokes

Kondisi ini berbanding ter­balik dengan Indonesia, yang tren kasus Coronanya berangsur membaik. Pekan ini, dibeberkan Wiku, terjadi penurunan sebesar 14,2 persen pada penambahan kasus positif dan penurunan sebesar 17,6 persen pada penam­bahan kematian.

Pemerintah akan berupaya keras menjaga hasil ini. Tapi pemerintah tak bisa sendiri. Masyarakat, juga berperan penting menjaga agar Corona tak melonjak lagi. Salah satu caranya, menaati keputusan pemerintah.

Wiku mengakui, kadang, ke­inginan masyarakat dan kepu­tusan pemerintah tidak berjalan selaras. “Tapi keputusan tersebut harus diambil untuk mencegah lonjakan kasus di Indonesia,” tegasnya.

Baca juga : Pemprov Yang Belum Bikin Posko Desa, Segeralah Bikin

Sementara Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris juga mengingatkan hal serupa. Lonjakan kasus Corona di India misalnya, harus jadi pelajaran bagi Indonesia.

“Bahwa di negara dengan laju vaksinasi yang cepat seka­lipun, kasus baru Covid-19 bisa meledak ketika protokol kesehatan diabaikan,” tuturnya, kemarin.

Politikus PDIP itu menutur­kan, sebagai negara produsen vaksin, India sudah menyun­tikkan lebih dari 100 juta do­sis vaksin ke warganya. Tapi, negeri Bollywood itu men­catat 184 ribu kasus baru pada Rabu (14/4), akibat adanya pertemuan-pertemuan massal yang diikuti peserta dengan tidak mengenakan masker dan menjaga jarak.

Baca juga : Satgas Wanti-wanti Daerah Tingkatkan Kualitas Penanganan

Charles mengingatkan, pro­tokol kesehatan dan perubahan perilaku masyarakat masih men­jadi senjata paling ampuh memu­tus rantai penularan Covid-19. “Jadi, jangan sampai kita lalai, apalagi abai terhadap protokol kesehatan karena berpuas diri lantaran sudah divaksin,” wanti-wantinya.

Dia pun meminta pemerintah pusat dan daerah semakin te­gas menegakkan aturan terkait penerapan protokol kesehatan. Hal itu tidak boleh kendor, meskipun vaksinasi sudah ber­jalan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.