Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kota dan Modal Budayanya

Selasa, 4 Mei 2021 14:31 WIB
Dr. Tantan Hermansah
Dr. Tantan Hermansah

 Sebelumnya 
Jauh sebelum Stiglitz, Alfin Tofler (1928-2016) sudah memprediksi mengenai kekuasaan informasi sebagai salah satu moda masyarakat modern. Mereka yang berkuasa atas informasi, bisa diprediksi sebagai sebagai seseorang yang menguasai sumberdaya.

Prediksi Tofler tidak terlalu meleset, sebab hari ini, bisnis informasi —khususnya yang basisnya data-data individu— merupakan bisnis paling gurih. Sebut saja: Google, Facebook, bahkan Microsoft dan Apple. Mereka adalah raksasa teknologi yang kebesaran dan kekuasaannya terbangun karena penguasaannya atas data-data usernya.

Baca juga : Edan, Polisi Malah Balapan Di Jalanan

Dengan segala sifatnya, bagaimana kita mendefinisikan modal budaya orang kota? Tulisan singkat ini ingin menelisik apa yang disebut oleh Bourdieu sebagai modal budaya, dengan spesifik kepada modal budaya orang kota.

Bourdieu pernah menulis risalah menarik mengenai empat jenis modal yang berlangsung dalam realitas sosial masyarakat saat ini. Keempat modal tersebut adalah: Modal Ekonomi, Modal Sosial, Modal Material, dan Modal Budaya.

Baca juga : Main Biola Sambil Paralayang

Modal Budaya umumnya dimaknai sebagai sesuatu yang sudah ada dan kemudian dipelihara karena memberikan manfaat kepada banyak orang saat ini. Contoh, seni budaya tari-tarian pada sebuah kawasan yang merupakan warisan dari nenek moyangnya, adalah modal budaya yang harus diperlihara. Sebab dengan memeliharanya, masyarakat generasi terkini kemudian mendapatkan benefit atau keuntungan; begitu juga bahasa, sejarah, dan sebagainya. Semua ada warisan budaya yang membuat masyarakat menjadi mengetahui jati diri dan epistemologi kehidupannya.

Di kota, setiap warisan masa lalu berdialog dengan warisan lain yang mirip tetapi beda asal usul maupun entitas penganutnya. Sehingga dialog ini kemudian menghasilkan budaya baru yang kaya, unik, dan (kadang) mencengangkan. Selain hasil dari dialog, budaya kota diisi oleh berbagai temuan yang terus muncul tanpa henti. Kebutuhan dan kehausan akan temuan-temuan baru menyebabkan keusangan sebuah temuan akan berlaku sangat cepat.

Baca juga : Jangan Mau Dipermainkan

Kemudian karena orang kota yang umumnya diisi oleh orang-orang yang berbeda kultur, kita bisa menemukan budaya kota dalam bentuk dan realitas yang lain. Modal Budaya orang kota adalah mudahnya mengakses informasi dan teknologi. Karena kedua hal itu maka masyarakat kota bukan hanya menemukan jalan kebenarannya, tetapi justru membangun jalannya sendiri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.