Dark/Light Mode

Kota dan Modal Budayanya

Selasa, 4 Mei 2021 14:31 WIB
Dr. Tantan Hermansah
Dr. Tantan Hermansah

 Sebelumnya 
Jadi bisa disimpulkan bahwa modal budaya masyarakat kota minimal ada tiga, yaitu: semangat menemukan yang baru terus menerus, teknologi dan informasi. Dari ketiganya masyarakat kota kemudian membangun, mengembangkan dan merawat peradaban kota. Baik buruknya peradaban suatu kota ini, cukup bergantung kepada tiga hal ini.

Mari kita buktikan. Ketika semangat menemukan yang baru hilang dari warga kota, maka kota akan menjadi ruang yang diam dan membosankan. Sebab warga akan disuguhi realitas yang tetap, stagnan, dan konstan. Misalnya makanan hanya itu-itu saja; transportasi, pemandangan, jalan, dan sebagainya hanya itu-itu saja. Membosankan bukan?

Baca juga : Edan, Polisi Malah Balapan Di Jalanan

Begitu juga teknologi dan informasi serta temuan-temuan terkait dengan kedua hal tersebut. Inovasi-inovasi memanjakan penggunanya (user) sekaligus kemudian memutarkan uang hasil pendapatannya untuk menjaga budaya konsumtif.

Budaya konsumtif ini akan memberikan dampak signifikan pada perputaran keuntungan yang ujungnya saling memberikan kesenangan. Rakyat senang, pengusaha untung, dan negara puas. Andai tidak ada itu semua, entah bagaimana proses PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) yang sejak setahun ini diberlakukan. [*]

Baca juga : Main Biola Sambil Paralayang

[Penulis adalah Doktor Sosiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pengampu MK Sosiologi Perkotaan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Anggota Komisi Infokom MUI Pusat]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.