Dark/Light Mode

BUMN Rame-rame Hadang Pemudik

KAI Ikhlas Penumpang Drop Hingga 91 Persen

Sabtu, 8 Mei 2021 05:17 WIB
Penumpang kereta api Dharmawangsa dari Surabaya tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (3/1/2021). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Penumpang kereta api Dharmawangsa dari Surabaya tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (3/1/2021). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

 Sebelumnya 
General Manager Represen­tatif Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Widiyatmiko Nursejati mengatakan, pihaknya melakukan check point di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Tepatnya di Kilo Meter (Km) 31 Cikarang Barat Arah Cikampek, dan Km 47 Karawang Barat Arah Cikam­pek pada hari pertama pember­lakuan kebijakan peniadaan mudik, Kamis (6/5).

Menurutnya, dari total 648 kendaraan yang dialihkan, seki­tar 88 persen merupakan kend­araan pribadi dan 12 persen ken­daraan angkutan penumpang.

“Di hari pertama terpantau kepadatan menjelang kedua titik check point itu karena Ke­polisian melakukan pengecekan dokumen pendukung Pelaku Per­jalanan Dalam Negeri (PPDN), yang masuk dalam kategori dike­cualikan,” katanya, kemarin.

Baca juga : Hari Pertama Peniadaan Mudik, Penerbangan Di Bandara Angkasa Pura I Turun 92 Persen

Selain KAI dan Jasa Marga, operator bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) juga melaku­kan perubahan layanan dengan melakukan penyesuaian jam operasional di 15 bandara kelo­laannya.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, penyesuaian kegiatan opera­sional ini merupakan upaya efisiensi yang bisa dilakukan di tengah penurunan trafik yang cukup tajam pada masa larangan mudik ini.

“Ada 11 bandara melakukan penyesuaian waktu operasional, sedangkan empat bandara lain­nya tetap,” sebutnya.

Baca juga : Kebijakan Larangan Mudik Gagal Jika Pemerintah Tak Konsisten

Adapun bandara yang jam operasionalnya tetap yakni Ban­dara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Lombok Praya, Ban­dara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Sentani Jayapura.

Menanggapi ini, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengapre­siasi upaya pemerintah dan semua pihak terkait, dalam membatasi mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.

Menurut dia, meski masih banyak kekurangan, namun kerja keras petugas dalam membendung mobilitas warga yang masih nekat mudik patut dihargai. Apalagi proses penyekatan yang dilakukan di banyak titik di daerah merupakan tugas yang berat.

Baca juga : Kadishub DKI Pastikan Penerapan Prokes Di Terminal Kalideres

“Makanya dari awal saya tegaskan, jangan ada pengecualian atau dispensasi. Semua harus komit dan sepakat. Mudik dilarang demi tujuan penyebaran Covid-19 tidak kembali melonjak setelah Lebaran nanti,” jelas Djoko kepada Rakyat Merdeka. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.