Dark/Light Mode

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19,

Pemda Garut Siapkan 100 Bed Di Rusun Isolasi

Selasa, 18 Mei 2021 17:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut melakukan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran. Hal ini disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan pada saat melakukan video conference bersama para camat dan kepala Puskesmas di seluruh Kabupaten Garut, Selasa (18/5).

Bupati Garut mengatakan, pihaknya akan selalu mewaspadai lonjakan kasus pada minggu depan. “Tentu ini merupakan bagian penting bagaimana kita mengantisipasi supaya dalam satu minggu ke depan kita agak tenang. Sebab, satu hingga dua minggu (ke belakang) kami agak repot nih, kita belum bisa memprediksi karena tidak hari ini, mungkin sampai 14 hari ke depan,” terangnya.

Dalam hal ini, Bupati menyampaikan pemerintah daerah sudah menyiapkan 100 tempat tidur di rusun yang dijadikan tempat isolasi. Ia juga meminta kepada Dinas Kesehatan Garut untuk menyiapkan tenaga kesehatan sebagai antisipasi kenaikan kasus Covid-19. 

“Kami sudah mempersiapkan 100 tempat tidur, dengan segala fasilitas yang ditanggung pemerintah daerah untuk isolasi di rusun, kami mempersiapkan rusun dan saya mohon Dinkes Garut juga menyiapkan nakes (tenaga kesehatan) sebagai antisipasi supaya ketika terjadi lonjakan, kita sudah mempersiapkan rusunnya” kata Bupati.

Baca juga : Wisma Atlet Siapkan 10 Ribu Tempat Tidur

Selain itu, Rudy Gunawan menerangkan, di Rumah Sakit Medina  saat ini sudah ada dua ventilator, ia menyebutkan akan menambah dua ventilator lagi untuk kebutuhan pasien Covid-19. 

“Kami punya dua ventilator yang sudah ada sekarang, dan saya akan tambah lagi ada dua ventilator. Jadi empat ventilator untuk kepentingan Covid-19. Dan hari ini kami sudah mendaftarkan ke Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan enam digit kode, sebagai bentuk fasilitas kesehatan, yang menjadi rumah sakit rujukan Covid-19,” ujarnya.

Rudy menyebutkan Rumah Sakit Medina bisa digunakan sebagai alternatif jika pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet sudah penuh. “Nah tentu kami misalnya nanti kalau terjadi dengan hal-hal yang berhubungan dengan itu, yang di daerah utara bilamana RSUD dr. Slamet atau yang lainnya penuh, bisa menjadi alternatif di Rumah Sakit Medina,” ucap Rudy.

Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut melakukan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran. Hal ini disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan pada saat melakukan video conference bersama para camat dan kepala Puskesmas di seluruh Kabupaten Garut, Selasa (18/5/21).

Baca juga : Jaga Pemulihan Ekonomi, Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran Harus Diantisipasi

Bupati Garut mengatakan, pihaknya akan selalu mewaspadai lonjakan kasus pada minggu depan. “Tentu ini merupakan bagian penting bagaimana kita mengantisipasi supaya dalam satu minggu ke depan kita agak tenang, sebab satu minggu dan dua minggu (ke belakang) kita agak repot nih, kita belum bisa memprediksi karena tidak hari ini, mungkin sampai 14 hari ke depan,” terangnya.

Dalam hal ini, Bupati menyampaikan pemerintah daerah sudah menyiapkan 100 tempat tidur untuk di rumah susun (rusun) yang dijadikan tempat isolasi. Ia juga meminta kepada Dinas Kesehatan Garut untuk menyiapkan tenaga kesehatan sebagai antisipasi kenaikan kasus Covid-19. 

“Saya mohon Dinkes Garut juga menyiapkan nakes (tenaga kesehatan) sebagai antisipasi supaya ketika terjadi lonjakan, kita sudah mempersiapkan rusunnya” kata Bupati.

Selain itu, Rudy Gunawan menerangkan, di Rumah Sakit Medina  saat ini sudah ada dua ventilator, ia menyebutkan akan menambah dua ventilator lagi untuk kebutuhan pasien Covid-19. 

Baca juga : Doni Monardo: Penanganan Covid-19 Harus Satu Komando Sampai ke Desa

“Kami punya dua ventilator yang sudah ada sekarang, dan saya akan tambah lagi ada dua ventilator, jadi empat ventilator untuk kepentingan – kepentingan COVID-19, dan hari ini kami sudah mendaftarkan ke Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan enam digit kode, sebagai bentuk fasilitas kesehatan, yang menjadi rumah sakit rujukan COVID-19,” ujarnya.

Rudy menyebutkan Rumah Sakit Medina bisa digunakan sebagai alternatif jika pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet sudah penuh. “Nah tentu kami misalnya nanti kalau terjadi dengan hal-hal yang berhubungan dengan itu, yang di daerah utara bilamana RSUD dr. Slamet atau yang lainnya penuh, bisa menjadi alternatif di Rumah Sakit Medina,” ucap Rudy. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.