Dark/Light Mode

Penuhi Kebutuhan Vaksinasi Covid-19

RNI Kebut Produksi 37 Juta Jarum Suntik

Jumat, 21 Mei 2021 05:22 WIB
Jarum suntik buatan RNI. (Foto: Dok. RNI).
Jarum suntik buatan RNI. (Foto: Dok. RNI).

 Sebelumnya 
Bahkan, ia menargetkan, sam­pai dengan akhir 2021 nanti, RNI akan memproduksi jarum suntik hingga 80-100 juta pcs ASSP. Terutama untuk kebutuhan alat kesehatan di beberapa rumah sakit maupun untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi Covid-19.

“Kami sediakan penyediaan jarum suntik dalam negeri produksi pabrik kami di Bandung, mengingat kebutuhan vak­sin Covid-19 terus meningkat,” terang Arief.

Direktur Komersial RNI Frans Marganda Tambunan menam­bahkan, pendistribusian segmen usaha alat kesehatan, seperti jarum suntik, didistribusikan mela­lui anak usaha perusahaan RNI lainnya yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan.

Baca juga : Kasus Covid-19 Melandai Masyarakat Jangan Santai

“Segmen alat kesehatan juga kami terapkan integrasi hulu ke hilir, pendistribusiannya melalui anak usaha RNI Group, yaitu Ra­jawali Nusindo,” tambah Frans.

Ia melanjutkan, sistem integrasi komersial ke depan tidak tertutup kemungkinan perluasan sinerginya dengan BUMN lainnya.

Sebagai informasi, Alat Sun­tik Sekali Pakai atau Autodis­able syringe yang diproduksi Mitra Rajawali Banjaran telah memiliki standar qualifikasi PQS (Perfomance, Quality and Safety) dari World Health Organization (WHO). Kualitas produk alat kesehatan RNI Group ini telah diuji oleh Labo­ratorium Independen.

Baca juga : Incumbent Punya Kans Juara Lagi Pilkada 2024

Pengamat BUMN dari Uni­versitas Indonesia (UI) Toto Pra­noto mengapresiasi, koordinasi yang baik antara pemerintah dan perusahaan BUMN, terutama dalam mensukseskan program vaksinasi Covid 19.

“Pemerintah sudah agresif menetapkan sejumlah target prioritas dalam vaksin ini. Memang sudah seharusnya didukung oleh berbagai BUMN terkait. Sehingga target pemerintah bisa tercapai,” tutur Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Toto optimistis, pelaksanaan vaksinasi akan mengembalikan geliat beberapa sektor usaha. Dan berdampak bagi BUMN juga pada akhirnya. Terutama di sektor konstruksi. Di mana dengan mobilitas pekerja dan bahan baku baru, akan ber­dampak positif pada kondisi perusahaan. Mengingat BUMN Karya sempat mengalami keter­purukan kinerja keuangan akibat Covid-19.

Baca juga : Pemda Kepulauan Seribu Perketat Prokes Wisatawan

“Mudah-mudahan program vaksinasi berjalan lancar. Sehing­ga mobilitas tenaga kerja kembali normal dan sektor ini bisa segera pulih,” harapnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.