Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ekonomi Digital Diramal Naik 8 Kali Lipat
Travel Dan E-Commerce Bakalan Makin Melejit
Minggu, 13 Juni 2021 05:37 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi digital bakalan naik 8 kali lipat pada 2030. E-commerce dan travel online diramal menjadi salah satu motor penggeraknya.
Pertumbuhan ekonomi digital diprediksi mampu naik 8 kali lipat, dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun. Dengan pertumbuhan Gross Domestic Bruto (GDP) di 2030 dari Rp 15.400 triliun menjadi Rp 24 ribu triliun.
Proyeksi tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menggelar keterangan pers, terkait hasil rapat terbatas dalam streaming YouTube, Kamis malam (10/6).
Baca juga : Kinerja Manufaktur Melejit
Lutfi merincikan, pada 2020, ekonomi digital menghasilkan 4 persen terhadap GDP. Namun di 2030, porsi ini diproyeksi akan terus naik. Dari pertumbuhan digital ini, e-commerce memiliki peran yang sangat besar atau sekitar 34 persen, setara Rp 1.900 triliun, diikuti business to business (B2B) sekitar 13 persen sekitar Rp 763 triliun, healthcare sekitar Rp 471,6 triliun.
“Ini semua bagian yang kami dibicarakan dari hasil rapat tadi, bahwa e-commerce kita punya potensial sangat besar,” tuturnya.
Selain itu, paparnya, ke depan travel online juga memiliki potensi besar sekitar Rp 575 triliun, online media Rp 191 triliun, transportasi dan layanan delivery makanan dan minuman, serta fintech, di angka Rp 401 triliun pada 2030.
Baca juga : Luhut: Ekonomi Digital Indonesia Ungguli Singapura dan Malaysia
Lutfi menuturkan, Indonesia akan punya GDP sekitar 55 persen dari GDP digital ASEAN, yang jumlahnya mencapai Rp 323 triliun dan tumbuh Rp 417 triliun di 2030.
“Namun kita masih berada di bawah dalam S Curve, dengan lima Unicorn sebesar Rp 1 triliun GDP. Sementara Amerika Serikat (AS) punya 207 Unicorn setara Rp 21 triliun dari GDP, di mana setiap triliun GDP-nya terdapat 10 Unicorn,” katanya.
Untuk bisa mencapai hal tersebut, lanjut mantan Duta Besar Indonesia untuk AS dan Jepang ini, perlu ada perbaikan dari sisi ekosistem dan komunikasi.
Baca juga : Konsumsi Pertamax Naik 46 Persen, Masyarakat Makin Demen BBM Berkualitas
Di samping proteksi terhadap layanan digital hingga SDM yang berwawasan berteknologi. “Serta innovation ecosystem untuk menghidupkan digital ekonomi, dan governance yang baik,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya