Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Stafsus Ketua Dewan Pembina BPIP

Sistem Ekonomi Pancasila Jawaban Tantangan Ekonomi Global

Minggu, 13 Juni 2021 23:50 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo (Foto: Istimewa)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menilai, sistem ekonomi Pancasila menjadi jawaban atas tantangan sistem perekonomian global. Menurutnya, sistem ekonomi Pancasila adalah sistem yang paling sesuai dengan nilai kebangsaan, seperti gotong royong dan saling menguatkan.

Ia menjelaskan, di tengah era digital, ketika sistem konvensional mulai bertumbangan, sistem ekonomi Pancasila menjamin adanya pendayagunaan bagi masyarakat ekonomi lemah. Sistem dagang dan ekonomi menjadi lebih jelas dari awal sampai akhir. Unsur yang merugikan seperti ijon atau pertengkulakan dapat dihapuskan.

Baca juga : Sekretaris Dewan Pembina PSI Memilih Nasi Ketimbang Peluru

"Sistem ekonomi tradisional yang mendehumanisasi pelaku ekonomi dan lebih berfokus pada modal sudah harus mulai dicari alternatifnya. Ini ada dalam sistem ekonomi Pancasila. Jadi, diharapkan kita juga mulai mendesak pembuat kebijakan agar sistem ekonomi Pancasila diterapkan secara murni," ucapnya, saat menjadi narasumber Forum Group Discussion (FGD) bertajuk "Terapan Ekonomi Pancasila pada Desa Berdikari", Sabtu (12/6).

Pria yang akrab disapa Romo Benny ini menerangkan, dengan ekonomi Pancasila, fokus pembangunan ekonomi akan menjunjung martabat manusia. Sebab, demokrasi Indonesia adalah yang memperhatikan keutamaan kemanusiaan, bukan sekadar pengolahan modal. "Sistem ekonomi Pancasila diperlukan dalam menghadapi era globalisasi dan keadaan pandemi seperti saat ini," ujarnya.

Baca juga : Sandi Pede, Desa Wisata Bangkitkan Ekonomi Nasional

Romo Benny menambahkan, pemuda, sebagai pelaku ekonomi dan pembuat kebijakan di masa depan, serta desa, sebagai satuan ekonomi terkecil, merupakan perpaduan yang tepat sebagai dasar untuk pengaplikasian sistem ekonomi Pancasila ini. “Desa yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri karena adanya sinergi, gotong royong, rasa kebersamaan, dan kemanusiaan. Ini merupakan contoh yang tepat dari pelaksanaan sistem ekonomi Pancasila," jelasnya.

Ini mencapai ini, Romo Benny mengakui, pemuda dan desa tidak bisa bekerja sendirian. Perlu dukungan dari pemerintah berupa regulasi dan infrastruktur agar desa-desa dapat berkembang dan menjadi bukti nyata keefektifan ekonomi Pancasila.

Baca juga : Kepala BPIP: Dengan Pancasila, RI Bisa Jadi Teladan Di Dunia

Deputi Bidang Hubungan antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso MM menyatakan, perlu pembangunan karakter menjaga nasionalisme yang semakin terdesak oleh globalisasi. Maka, pendidikan karakter perlu dijaga sejak tataran pendidikan.

Ia berharap, FGD ini bisa menjaga dan menyukseskan sistem ekonomi Pancasila dengan mulai memasukkannya materi mengenai sistem ekonomi Pancasila pada kurikulum dan bahan ajar. "Dengan penguatan jaringan di level pemerintahan dan universitas, diharapkan kita bisa membumikan sistem ekonomi Pancasila ini. Karena ini adalah sistem yang efektif namun tetap menjaga nilai nilai kemanusiaan," ujarnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.