Dark/Light Mode

Didorong Jadi Panglima

Andika Harum Di Senayan

Rabu, 16 Juni 2021 07:30 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Istimewa)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKB, Taufiq Abdullah menyebut, ketiga kepala staf layak menjadi suksesor Hadi. Tapi, jika dilihat masa jabatan paling lama sebagai kepala staf adalah Andika. “Ini bisa menjadi pertimbangan Presiden. Kita tunggu saja,” ujarnua.

Sementara Fraksi PAN berusaha untuk netral. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia mendukung siapa pun yang menjadi Panglima TNI berikutnya. Karena semua mempunyai kompetensi yang baik dan mumpuni dalam bidang pertahanan.

“Yang jelas siapa pun yang terpilih harus bisa bekerja sama dan mengikuti kerja Presiden kita yang selalu kerja cepat,” ujarnya.

Baca juga : Kasus Korupsi Jasindo, KPK Panggil Dirut Jasindo Syariah Saparudin

Lalu bagaimana dengan Fraksi NasDem? Wakil Ketus Fraksi NasDem di DPR, Willy Aditya mengatakan, baik Andika maupun KSAL Yudo Margono adalah putra terbaik bangsa dan layak memimpin TNI.

“Fraksi NasDem tentu akan mendukung pilihan Presiden, siapapun yang akan terpilih. Hal ini sebagai wujud komitmen partai pendukung pemerintah,” tuturnya

Bagaimana penilaian pengamat soal dukungan DPR ke Andika? Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertapati mengatakan, DPR tidak sembarangan mendukung seseorang untuk menjadi Panglima. Namun ada penilaian positif, selain juga ada kepentingan teritorial yang membutuhkan sosok kepemimpinan Andika.

Baca juga : Ferdinand Hutahaean Dorong Kapolri Sikat Pungli Dan Premanisme Di Luar Pelabuhan

Menurutnya, ada tiga hal yang patut diperhatikan dari sosok kandidat Panglima TNI. Pertama, usia dan prestasi kerja. Menurutnya, sangat penting untuk menentukan proyeksi masa jabatan Panglima TNI minimal dua tahun ke depan, untuk menjaga proses regenerasi.

Jika diabaikan, maka pengalaman menunjukkan beberapa perwira cemerlang yang tidak sempat menjabat, karena terhalang seniornya yang belum pensiun. “Padahal untuk jabatan Panglima TNI tidak harus menunggu usia pensiun. Apalagi jika dipertimbangkan prestasi kerja selama dinas,” terang mantan anggota DPR itu.

Kedua, pertimbangan kebutuhan organisasi TNI dalam kurun waktu ke depan sebagai bagian modernisasi alutsista, sehingga dibutuhkan kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal. Terakhir, pertimbangan perkembangan lingkungan strategis pada tataran global dan regional.

Baca juga : Sandiaga: Bima Destinasi Wisata Baru di Indonesia

“Dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional. Penting sekali jika Panglima TNI disegani dunia internasional,” pungkasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.