Dark/Light Mode

Deklarasikan Posko Seknas Relawan Jokowi-Prabowo 2024

Qodari Iseng-iseng Berhadiah

Sabtu, 19 Juni 2021 07:40 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari. (Foto: YouTube Najwa Shihab)
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari. (Foto: YouTube Najwa Shihab)

 Sebelumnya 
“Mumpung kedua-duanya adalah nasionalis, kemudian sesungguhnya bersahabat satu sama lain. Dimana persahabatan pribadi itu juga semakin kuat dengan adanya titik temu yaitu Ibu Mega,” tuturnya.

Ia lalu menjabarkan maksud dari titik temu kedua tokoh tersebut dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertama, Jokowi adalah kadernya. Sementara dengan Prabowo, Mega juga punya sejarah hubungan yang cukup dalam. Seperti pernah diungkapkan Mega saat peresmian patung Bung Karno berkuda di Kementerian Pertahanan, tempat Prabowo berkantor.

Baca juga : Qodari Injek Gigi Lima, Tancap Gas Jualan Jokowi-Prabowo 2024

“Kebetulan juga partai ini sama-sama partai besar, kursinya banyak, sehingga mudah membangun stabilitas politik. Tentunya ditambah dengan dukungan partai-partai politik yang lain,” tutur Qodari.

Ia menilai, penting untuk meminimalisir sisa-sisa polarisasi dan konflik akibat Pilpres 2014-2019 lalu. Sebab, saat ini Indonesia lagi bahu-membahu melawan Corona dan berusaha bangkit dari krisis. Jika polarisasi itu dibiarkan dan bertambah parah, maka dirinya tidak yakin Indonesia bisa segera bangkit.

Baca juga : Pegiat Medsos Birgaldo Sinaga Wafat, Relawan Jokowi Berduka

Apa tanggapan Istana dengan dukungan ini? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, hingga saat ini Presiden Jokowi masih konsisten dengan ketentuan yang berlaku terkait masa jabatan presiden.

“Jangan ada yang berusaha cari muka, menampar atau menjerumuskan. Ini perlu abang ulang lagi agar jangan sampai menimbulkan polemik di ruang publik,” kata Ngabalin kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Jelaskan Pernyataan Jokowi Soal Bipang Ambawang, Mendag Minta Maaf

Lalu bagaimana sikap Gerindra? Sampai tadi malam, belum ada yang mau komentar soal rencana peresmian Seknas Jokowi-Prabowo itu. Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Prabowo pernah menolak gagasan presiden 3 periode.

Nah apa kata pakar soal presiden 3 periode? Pengamat Hukum Tata Negara, Margarito Kamis keras menolaknya. “Kerdil betul bangsa ini jika orang-orang bicara presiden 3 periode,” sentilnya saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.