Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
Akun @vincanidya menyambung. Dia menyebut lima profesi dokter sudah melakukan keterangan pers. Mereka mendesak pemerintah menerapkan PSBB total di Pulau Jawa seperti awal Januari. “Ayo tahan diri untuk tetap di rumah,” saran dia.
Akun @Toowahoo berharap, masyarakat serius dan tidak main-main dengan pemberlakuan PSBB kali ini. Dia bingung dengan sikap masyarakat yang mengeluh capek sama Covid-19, tapi masih nyepelein dengan sering keluar rumah untuk urusan yang nggak penting. “Mohon kerja samanya kali ini,” pinta @Toowahoo dengan sangat.
Akun Noor Dani menegaskan, sudah jelas masalah melonjaknya Covid-19 disebabkan penularan. Mereka juga sudah tahu cara mencegahnya dengan memutus rantai penularan. “Sehingga akar masalahnya ada di perilaku untuk menghindari penularan yaitu disiplin prokes,” katanya.
Baca juga : Sekolah Harus Minta Izin Pemda Sama Orangtua Murid Lebih Dulu
Menurut Buraida Ahmad, melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia karena kesalahan kedua belah pihak. Di mana warga diminta tidak mudik ngeyel, dan juga pemerintahan kurang sigap.
“Sehingga antara ekonomi tetap berjalan dan Corona merajalela. Jadi seleksi alam,” kata dia.
Akun @her_bud menyarankan kepada masyarakat yang tidak mau PSBB total agar menjalani prokes dengan baik. Dia bilang, Covid-19 sebagian besar tidak berbahaya buat diri sendiri, tapi akan berdampak besar buat orangtua atau orang dengan penyakit bawaan (komorbid).
Baca juga : Tenang, Virus Corona Varian India Masih Dapat Ditangkal
Sementara Arief Budiman berkeyakinan, pemerintah tidak mungkin melakukan PSBB ketat. Soalnya, pemerintah mengalami ketakutan luar biasa pada dampak PSBB terhadap ekonomi. “Bukan karena Coronanya,” kata dia
Akun @achsarim menyambung. Kata dia, penerapan PSBB total pada Januari lalu, banyak orang yang susah makan. Soalnya, tempat publik tutup, tidak bisa kerja karena dibatasi dan banyaknya PHK massal. “Sekarang solusinya adalah vaksin,” tegasnya.
Cornelis mengatakan, pemerintah bergeming melakukan PSBB. Pemerintah juga, kata dia, tidak melakukan tracing massal, atau pun kejar bola vaksinasi agar lebih cepat.
Baca juga : Perketat Kembali Jalur Mudik, Awasi Mall Dan Tempat Wisata
“Semua diserahkan kepada effort rakyatnya. Kalau mau sehat, ya usaha sendiri,” katanya. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya