Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Soal Pemberantasan Korupsi
Jangan Ada Seorang Pun Merasa Paling Pahlawan
Selasa, 22 Juni 2021 08:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Keberhasikan KPK mencegah dan menindak tindak pidana korupsi selama ini adalah buah kerja bersama semua pihak. Bukan hanya prestasi kelompok tertentu, atau orang yang itu-itu saja. Karena kerja melawan korupsi adalah kerja banyak orang, maka jangan pernah ada seorang pun yang merasa paling pahlawan.
Ketua KPK, Firli Bahuri mengibaratkan beratnya upaya pemberantasan korupsi seperti Perang Badar di zaman Rasulullah. Perang ini tidak akan menang jika mengandalkan satu kelompok. Apalagi cuma orang-orang tertentu saja. Tapi harus melibatkan banyak pihak.
Pernyataan Firli ini seakan mementahkan klaim 75 pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Selama ini, 75 pegawai KPK itu, dan pihak-pihak yang mendukungnya, seakan mengklaim bahwa merekalah yang selama ini paling mampu memberantas korupsi di negeri ini.
Baca juga : Yang Berwisata, Jangan Malas Pakai Masker Ya...
Menurut Firli, ada semangat yang perlu dicontoh dari Perang Badar. Yaitu, upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi tidak bisa dilakukan KPK semata, tapi harus melibatkan semua orang.
Dasarnya, adalah definisi pemberantasan korupsi yang tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di sana disebutkan, pemberantasan korupsi adalah serangkaian tindakan pencegahan dan pemberantasan mulai dari koordinasi, supervisi, monitoring, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga melibatkan masyarakat.
Ia meyakini, pemberantasan korupsi tidak akan sukses jika hanya dikerjakan satu lembaga. Apalagi hanya satu orang. "Jangan ada pula satu individu mengatakan pahlawan pemberantasan korupsi. Nggak ada itu," ucap Firli, dalam Program Blak-blakan yang disiarkan di kanal YouTube Detikcom, kemarin.
Baca juga : Perpusnas-Kementan Kolaborasi Cerdaskan dan Sejahterakan Masyarakat
Jenderal polisi bintang tiga itu tidak menampik jasa dan peran individu-individu yang pernah terjun langsung dalam pemberantasan korupsi melalui KPK. Tapi, dia menegaskan, pemberantasan korupsi tidak boleh menggantungkan harapan hanya pada individu tertentu.
Dalam kesempatan itu, Firli juga menepis tuduhan dirinya mengintervensi Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk tidak meluluskan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). "Itu sangat fitnah," tegasnya.
Kendati demikian, ia tak mau ambil pusing dengan tuduhan tersebut. Sebab, ia merasa, yang dilakukan selama ini masih sesuai dengan aturan main dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga : PM Bennet Mulai Rese
"Jikalau kita melakukan kebaikan, bisa saja ada fitnah. Tapi ingat, setiap fitnah tidak pernah ada kebaikan," ucapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya