Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jangan Merasa Sudah Kebal

Ngeri Ah, Euforia Vaksin Bisa Memicu Penyebaran Covid-19

Jumat, 25 Juni 2021 05:13 WIB
Tangkapan layar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam acara webinar
Tangkapan layar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam acara webinar "Cegah Penularan Secara Tepat, PPKM Mikro Diperketat" yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9 secara virtual di Jakarta, Rabu (23/6/2021). (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sekarang dipicu berbagai faktor. Salah satunya, karena euforia vaksinasi Covid-19.

Setelah divaksin banyak orang yang merasa kebal virus Corona. Penerapan protokol kesehatan (prokes) kendor. Kantor-kantor kembali normal, banyak yang Work From Office. Kegiatan-kegiatan berkerumun, nongkrong-nongrong, juga marak.

“Ini euforia. Mungkin sudah divaksin dua dosis menganggap, wah saya sudah divaksin. Padahal potensi untuk tetap kena dan menularkan itu tetap ada,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu.

Baca juga : Syarat Suntik Vaksin Covid-19 Tidak Usah Ribet, Cukup E-KTP

Penyebab lain dari lonjakan kasus Covid-19 sekarang, lanjut Maxi, adalah kemunculan varian baru SARS-CoV-2 jenis Delta. Kata dia, varian asal India ini memiliki kemam­puan menularkan secara cepat.

Maxi mengatakan, sejumlah daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi Covid-19 juga dilaporkan lengah terhadap prokes yang sudah dianjurkan pemerintah dan para pakar. Bahkan, daerah tertentu justru ada yang menganggap Covid-19 sudah tidak ada lagi.

Maxi mengajak peran serta seluruh komponen masyarakat. Khususnya, tokoh masyarakat dan agama untuk terus mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya menerapkan prokes.

Baca juga : Cuma Ada Satu Paket, Vaksin, Prokes Dan Kurangi Mobilitas

“Timbulkan kembali kesadaran masyarakat dan bersabar ikuti protokol kesehatan agar terhindar dari pandemi,” katanya.

Netizen mengingatkan, vaksinasi tidak lantas membuat seseorang kebal terhadap Covid-19. Euforia vaksinasi justru bisa membuat penularan virus Corona semakin meluas.

Irvan82 mengakui munculnya euforia vaksi­nasi di masyarakat. Kata dia, sejak banyak yang divaksin, banyak yang merasa pandemi sudah selesai. Padahal, vaksin tidak menjamin bebas tertular dan menularkan virus Corona.

Baca juga : Tujuannya Sih Sama, Kurangi Mobilitas Dan Diam Di Rumah

“Tuh kan. Apalagi angka vaksinasi kita masih sangat sedikit. Ayo tetap disiplin prokes, jaga makan dan rajin olahraga,” ajaknya.

Ryanaraginggang membenarkan, euforia vaksinasi membuat keadaan semakin mengeri­kan. Euforia vaksinasi memunculkan meningkatnya mobilitas masyarakat dan minimnya prokes, sehingga mencapai titik kasus Covid-19 mengerikan sekarang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.