Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Dengan inovasi dan solusi ini, Grab memastikan masyarakat bisa tetap berkegiatan seperti biasa, serta memenuhi kebutuhan harian dengan perlindungan tambahan.
“Harapannya, bersama-sama kita bisa menjalankan roda perekonomian Indonesia,” harap Neneng kepada Rakyat Merdeka.
Supaya lebih tenang ketika harus keluar rumah, Grab menghadirkan layanan GrabProtect, protokol kesehatan dan keselamatan, guna meminimalisir risiko penularan Covid-19 selama perjalanan.
Armada GrabProtect dilengkapi dengan sekat plastik, baik untuk layanan GrabCar dan GrabBike se-Indonesia, terutama di Pulau Jawa dan Bali.
Baca juga : Selama PPKM Darurat, Smartfren Permudah Layanan Pelanggan
“Jadi, semakin banyak armada GrabProtect yang bisa didapatkan untuk melakukan perjalanan,” imbuh Neneng.
Customer juga bisa tenang, karena 100 persen mitra pengemudi GrabProtect, sudah divaksinasi demi keamanan bersama. Sebagai bentuk perlindungan ekstra, lebih dari 100 ribu mitra pengemudi dan pengantaran Grab juga sudah divaksin.
“Jadi pelanggan bisa mengetahui status vaksinasi mereka di layar aplikasi setelah mendapatkan mitra pengemudi,” terang Neneng.
Tambahan Penghasilan
Baca juga : Menaker Tawarkan Opsi Bagi Perusahaan Di Sektor Esensial
Kepala Center of Innovation and Digital dari Economy Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, para driver ojol masih bisa bertahan, dengan memanfaatkan layanan pesan antarmakanan atau belanja e-commerce.
Sebab, menurut Huda, merujuk data Google dan Temasek, permintaan untuk pesan antarmakanan hanya mencapai 34 persen pada 2020.
“Ini belum cukup, tetapi apabila ditambah antarbarang bisa menjadi andalan untuk mengerek pendapatan dari layanan ojek online,” kata Huda kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Apalagi selama PPKM Darurat ini, masyarakat akan lebih banyak berbelanja secara daring dan menggunakan jasa kurir. Serta memesan makanan via aplikasi.
Baca juga : Soal Serius, PPKM Bukan Untuk Candaan
Huda meyakini, layanan jasa kurir dan jasa pesan antarmakanan akan menjadi pilihan rasional saat ini. Terutama di tengah penurunan pendapatan untuk antar jemput penumpang. Sehingga masih ada pemasukan bagi mitra dan perusahaan.
“Transaksi bisnis saat PPKM bisa naik hingga 10-12 persen. Seharusnya ada sebagian pendapatan untuk kesejahteraan kurir dan ojol dari para perusahaan unicorn itu,” katanya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya