Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kabar Corona Versi WHO

Jawa Menurun Non Jawa Menanjak

Jumat, 30 Juli 2021 08:00 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. (Foto: iStockphoto/wildpixel)
Ilustrasi virus Covid-19. (Foto: iStockphoto/wildpixel)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO kembali merilis laporan tentang perkembangan Covid-19 di Indonesia. Menurut organisasi di bawah naungan PBB itu, jumlah kasus Corona di Jawa-Bali mulai melandai. Namun, laju penularan di luar Jawa-Bali justru mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir. Karena itu, WHO menyarankan Indonesia untuk melanjutkan pembatasan sosial.

WHO semakin rajin mengamati perkembangan Corona di Indonesia. Pekan lalu, organisasi yang dipimpin Tedros Adhanom Ghebreyesus itu, menyoroti soal tingginya angka kematian akibat Corona di Indonesia. Kemarin, WHO kembali merilis laporan teranyarnya yang dirangkum dalam Situasi-65. Dalam laporan per 28 Juli itu, WHO menyoroti soal lonjakan kasus Corona di luar Jawa.

Menurut lembaga yang bermarkas di Jenewa, Swiss itu, dalam kurun waktu 19-25 Juli, terjadi peningkatan kasus signifikan di beberapa provinsi. Setidaknya, ada 7 provinsi yang mengalami penularan sangat tinggi. Yaitu DKI Jakarta, DIY, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Baca juga : Ada Yang Mulai Melegakan, Ada Yang Mengkhawatirkan

Dua provinsi di antaranya mengalami peningkatan di atas 50 persen. Kedua provinsi itu adalah Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan, yang masing-masing mencatatkan peningkatan 58 dan 50 persen.

Di 16 provinsi lain, kata WHO, lonjakan kasus juga masih terjadi. Kebanyakan terjadi di luar Jawa. Misalnya, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara yang mengalami lonjakan kasus lebih dari 25 persen.

Bagaimana di Pulau Jawa? Menurut WHO, tren infeksi di Jawa mengalami penurunan di seluruh provinsi, kecuali Jawa Tengah.

Baca juga : Jangan Kendor Jalani Prokes!

Secara umum, lanjut WHO, tingkat penularan di Indonesia masih sangat tinggi. Angka positivity rate belum menurun. Bahkan, hampir mencapai rekor puncak yang pernah dicetak Desember lalu, yaitu 30,5 persen. "Sejak saat itu, positivity rate telah meningkat dengan cepat dan mantap, mencapai tingkat CT4 (insiden sangat tinggi) hingga saat ini. Pada 25 Juli, positivity rate adalah 29,0 persen," tulis laporan itu.

Terakhir, WHO menyarankan agar Indonesia terus melanjutkan dan memperketat pembatasan-pembatasan yang telah berlaku saat ini. WHO juga menegaskan, ketaatan protokol kesehatan perlu ditingkatkan.

"Upaya menekan penularan melalui PPKM perlu dilanjutkan dan dipercepat. Sangat penting bagi masyarakat untuk terus berlatih menjaga jarak fisik, tangan dan pernapasan kebersihan, penggunaan masker, menghindari pengaturan keramaian, tertutup dan kontak dekat, dan memastikan ventilasi yang baik untuk membatasi penyebaran Covid-19," tutup laporan tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.