Dark/Light Mode

Kabar Corona Versi WHO

Jawa Menurun Non Jawa Menanjak

Jumat, 30 Juli 2021 08:00 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. (Foto: iStockphoto/wildpixel)
Ilustrasi virus Covid-19. (Foto: iStockphoto/wildpixel)

 Sebelumnya 
Yang disampaikan WHO ini senada dengan yang dilaporkan berbagai media di Tanah Air dalam sepekan terakhir. Di DKI Jakarta misalnya, sudah mulai terjadi penurunan kasus. Sebelumnya, angka kasus mencapai 7-8 ribu per hari. Kini di kisaran 3 ribuan. Penurunan kasus ini berdampak pada berkurangnya antrean pasien di Instalasi Gawat Darurat. Sebelumnya, antrean pasien meluber hingga ke luar.

Secara nasional, penambahan kasus Corona masih bertahan di angka yang cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kemarin, ada tambahan 43.479 kasus baru. Dengan begitu, total kasus Corona di Indonesia sudah mencapai 3,331 juta orang.

Baca juga : Ada Yang Mulai Melegakan, Ada Yang Mengkhawatirkan

Angka kematian juga bertambah. Kemarin, sebanyak 1.893 orang wafat akibat Corona, sehingga totalnya menjadi 90.552 orang. Tiga hari lalu, jumlah kasus kematian menembus rekor baru yaitu sebanyak 2.069 orang.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, peningkatan kasus positif dan angka kematian di luar Jawa dan Bali menjadi peringatan bagi pemerintah daerah. Jumlah kematian di Juli ini menjadi yang paling banyak selama pandemi. Hingga kemarin, total kematian di Juli sudah 30.168 kematian.

Baca juga : Jangan Kendor Jalani Prokes!

Jumlah kematian itu, kata dia, memperlihatkan peningkatan drastis dibandingkan 7.913 kematian pada Juni 2021 dan 5.057 pada Mei 2021. Menurut Wiku, jika dilihat dari 10 provinsi yang mengalami kenaikan kasus kematian mingguan per 25 Juli 2021, lima provinsi berada di luar Jawa dan Bali. Lima provinsi itu adalah Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.

"Hal ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah daerahnya karena sebagian besar kabupaten/kota di provinsi tidak menjalankan PPKM Level 4," kata Wiku, dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta, kemarin.

Baca juga : Subsidi Upah Tahan Penurunan Daya Beli

Dia mengatakan, sejak kenaikan kasus pada Juni lalu, pemerintah terus meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai langkah pencegahan. Misalnya, dengan penambahan fasilitas isolasi terpusat dan rumah sakit lapangan di beberapa daerah.

Wiku mendorong agar semua pihak melakukan usaha terbaik menekan angka kematian. "Pemerintah daerah diminta untuk selalu memantau rumah sakit di wilayah masing-masing mengantisipasi kenaikan dengan memastikan ketersediaan oksigen, obat-obatan, tempat tidur dan tenaga kesehatan yang bertugas," pesannya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.