Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tiap Daerah Kudu Punya Data Akurat

Sekali Lagi, Mantan Direktur WHO Minta Testing Tracing Jangan Diabaikan

Senin, 2 Agustus 2021 10:45 WIB
Guru Besar FKUI yang juga mantan Direktur WHO, Prof. Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Istimewa)
Guru Besar FKUI yang juga mantan Direktur WHO, Prof. Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Ketiga, data daerah harus rinci dan akurat.  Baik itu wilayah kabupaten/kota, atau mungkin daerah aglomerasi.

Data yang rinci dan akurat ini membantu para ahli menganalisis situasi epidemiologi dan kapasitas respon yang ada, secara lebih rinci. 

Pada 14 Juni 2021 WHO telah menerbitkan dokumen Considerations for Implementing and Adjusting Public Health and Social Measures In the Context of Covid-19, yang merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya.

Baca juga : Lonjakan Kematian Harus Distop, Testing Tracing Jangan Ditawar

Prof. Tjandra menjelaskan, penularan di masyarakat dibagi dalam 7 kategori. Mulai dari tidak ada kasus, hanya kasus sporadis, mulai ada klaster, lalu penularan di masyarakat derajat 1, 2, 3, dan 4.

Sementara kapasitas respon kesehatan, dibagi menjadi adekuat, moderat atau terbatas.

"Dengan menggabungkan kedua hal ini, maka ditentukanlah lima level keadaan (situation level), mulai dari 0, 1, 2, 3, dan 4," terang Prof. Tjandra.

Baca juga : Cegah Kerumunan, 14 Titik Lampu Jalan Di Batang Dipadamkan

Level 4 adalah gabungan keadaan, dengan situasi penularan masyarakat ada di derajat 4 dan kapasitas respon terbatas.

Per definisi, level 4 ini adalah situasi wabah tak terkendali, dengan kapasitas respon kesehatan yang terbatas, atau sudah tidak memadai.

Sehingga, memerlukan upaya ekstensif untuk menghindari penambahan bermakna angka kesakitan, dan kematian akibat pelayanan kesehatan yang sudah amat kewalahan.

Baca juga : Sandiaga Mau Paketkan Wisata Dengan Vaksinasi

"Akan sangat baik, kalau kita memiliki data serinci ini untuk setiap kabupaten/kota dan daerah aglomerasi. Sehingga, keputusan apa pun yang akan diambil benar-benar berbasis data ilmiah, evidence-based decision making process," pungkas Prof. Tjandra. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.