Dark/Light Mode

Ditelusuri PPATK, Saldo Rekening Keluarga Akidi Tio Jauh Banget Dari 2 Triliun

Rabu, 4 Agustus 2021 12:18 WIB
Foto: Dok. Polda Sumsel.
Foto: Dok. Polda Sumsel.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah meneliti dan menganalisis rekening-rekening yang terkait dengan keluarga almarhum Akidi Tio.

Keluarga Akidi Tio rencananya akan memberi sumbangan sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19. Tapi berdasarkan hasil penelusuran, PPATK tak menemukan adanya rekening yang memiliki dana sebesar yang dijanjikan tersebut. 

"Setelah kita periksa hampir seluruh rekening terkait itu sangat-sangat tidak memadai untuk memenuhi kewajiban atau komitmen sebanyak Rp 2 triliun. Itu yang temuannya seperti itu sebetulnya," ujar Kepala PPATK, Dian Ediana Rae, Rabu (4/8).

Dia menjelaskan, PPATK memiliki akses untuk masuk perbankan. Tak hanya di dalam negeri, PPATK juga memiliki sistem untuk memonitor keluar dan masuk nya uang ke dan dari Indonesia yang disebut IFTI atau International Fund Transfer Instruction), dan memiliki jaringan lebih dari 160 negara.

Baca juga : Saldo Anak Akidi Tio Di Bank Nggak Nyampe 2 Triliun

Dian tak menyebutkan nominal harta keluarga Akidi Tio. Tapi katanya, dari penelitian dan analisis yang dilakukan, jumlahnya tidak sampai setengah nilai sumbangan yang direncanakan. "Saya tidak boleh menyebut angka, tapi sangat jauh. Boro-boro, setengahnya juga nggak. Terlalu jauh," ungkapnya.

Dian tak merinci pihak-pihak di keluarga Akidi Tio yang rekeningnya diteliti. Yang pasti, katanya, PPATK meneliti pihak-pihak yang terkait dengan keluarga Akidi Tio.

"Nampaknya jauh jumlahnya. Tidak ada. Kecuali ada nama-nama yang tidak terkait tiba-tiba ada keajaiban, tiba-tiba ada orang yang punya duit mau menyumbang. Rp 2 triliun itu kan sama Rp 2.000 miliar," imbuh Dian. 

Dia kemudian menjelaskan alasan PPATK meneliti mengenai rencana pemberian hibah ini. Diungkapkan Dian, PPATK merasa berkepentingan karena rencana pemberian hibah tersebut mendapat perhatian besar dari masyarakat.

Baca juga : Kapoldanya Kenal Akidi Tio, Polda Sumsel Ogah Dibilang Kena Prank

Selain itu, PPATK melihat adanya inkonsistensi profil pihak penyumbang dengan nilai uang yang disumbangkan.

"Kita anggap ini ada transaksi yang mencurigakan. Karena orangnya itu sebetulnya tidak memiliki profile yang memadai untuk bisa menyumbang Rp 2 triliun dan jauh dari itulah kira-kira," bebernya.

Selain itu, rencana pemberian hibah ini menyangkut Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Eko Indra Heri. Dikatakan, dalam intelijen keuangan, profil Kapolda, atau pejabat negara dari tingkat pusat hingga daerah serta aparat penegak hukum masuk dalam kategori politically exposed persons (Peps) atau orang yang terekspos secara politik.

"Kalau dia terkait dengan transaksi-transaksi yang kita anggap mencurigakan itu otomatis kita harus meneliti itu, harus melakukan analisis mengenai apa yang terjadi," tandas Dian.

Baca juga : Fitur Terbaru Biometrik, Buka Rekening di BSI Mobile Kini Kurang dari 5 Menit

Sebelumnya, Kabid Humad Polda Sumatera Selatan (Sumsel) Kombes Supriadi juga menyebut, setelah melakukan pengecekan ke bank, diketahui, saldo rekening yang terkait keluarga Akidi Tio tidak cukup jumlahnya, alias tidak sampai Rp 2 triliun. 

"Hasil pengecekan kepada Bank Mandiri di Sumsel, sesuai bilyet giro yang ada pada saudara Heryanti, bahwa saldo yang ada di rekening tersebut, saldonya tidak cukup," ungkap Supriadi, di Palembang, Selasa (3/8). [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.