Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sri Mulyani Bicara Duit Dan Corona

Kita Masih Kuat Kita Masih Tahan

Kamis, 5 Agustus 2021 07:40 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (4/8/2021). (Foto: Istimewa)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (4/8/2021). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Ia memandang, pemerintah dan masyarakat masih sangat kuat menghadapi pandemi ini. Salah satu senjata yang diyakini mampu menahan laju pandemi adalah vaksin. “Saya yakin masih sangat kuat dan juga dari sisi dan kemampuan kita untuk menahan dan mengatasi penyebaran Covid-19. Vaksin merupakan salah satu bagian yang sangat penting yang harus terus kita lakukan,” tegasnya.

Eks Direktur Bank Dunia ini memprediksi, anggaran kesehatan penanganan Corona tahun ini bisa melonjak menjadi lebih dari Rp 300 triliun. Nilai tersebut hampir dua kali dari anggaran awal Rp 176 triliun. Lalu dinaikkan lagi menjadi Rp 214,9 triliun seiring penerapan PPKM.

Baca juga : Cak Imin: Ini Sejarah Bagi Ganda Putri Kita, Terima Kasih Greysia/Apriyani

“Sebuah angka yang sangat besar. Karena memang sebagian besar anggaran program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) adalah alokasi kesehatan,” cetusnya.

Selain anggaran kesehatan, pemerintah juga menaikkan belanja untuk bantuan sosial menjadi Rp 187 triliun pada 2021. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tekanan yang sangat luar biasa bagi masyarakat, saat pemerintah melakukan menerapkan PPKM Darurat maupun PPKM Level 4 dan 3.

Baca juga : Corona Masih Menyeramkan

Sri Mul menyebutkan, jenis bantuan sosial yang ditingkatkan antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta masyarakat paling bawah, Kartu Sembako untuk 18,8 juta sasaran, Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk 10 juta dan 5,95 juta penerima tambahan, serta bantuan logistik dalam bentuk beras Bulog.

“Ada pula Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan bantuan kuota internet bagi para pelajar di Tanah Air, hingga berbagai diskon listrik yang diperpanjang sampai akhir tahun,” ungkapnya.

Baca juga : Di Depan Corona, Harta Dan Tahta Tak Sakti Lagi

Di tempat terpisah, Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus mengatakan, jika dibandingkan dengan negara lain, memang Indonesia masih relatif aman. Namun, perlu dilihat ke depannya. Seperti bagaimana pengelolaan defisit ABPN untuk mendekati 3 persen, bahkan kalau bisa kurang.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga harus menyiapkan instrumen agar ruang fiskal tetap leluasa untuk tetap perform. Sebab, jika APBN tidak memberi ruang fiskal, ekonomi tidak akan produktif. Karena anggaran untuk belanja modal akan minim.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.