Dark/Light Mode

Sri Mulyani Bicara Duit Dan Corona

Kita Masih Kuat Kita Masih Tahan

Kamis, 5 Agustus 2021 07:40 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (4/8/2021). (Foto: Istimewa)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (4/8/2021). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan, Sri Mulyani kembali bicara soal kondisi keuangan negara di tengah pandemi. Sri Mul meminta semua pihak tak usah khawatir berlebihan, karena kondisi keuangan negara masih kuat, juga masih tahan.

Sri Mul mengakui beban negara dalam menghadapi pandemi Corona sangat berat. Kocek negara banyak terkuras untuk mengurus kesehatan dan stimulus bagi rakyat. Sementara, defisit APBN membuat kocek negara terus-terusan jebol.

Tahun lalu, di awal pandemi Corona menyerang, ekonomi Indonesia mengalami resesi. Bahkan, pada kuartal II tahun 2020, pertumbuhan ekonomi pernah mengalami kontraksi yang dalam hingga minus 5,2 persen.

Baca juga : Cak Imin: Ini Sejarah Bagi Ganda Putri Kita, Terima Kasih Greysia/Apriyani

Di tahun ini, gelagat adanya pemulihan ekonomi sudah terlihat. Seluruh indikator mengalami peningkatan yang baik. Pemerintah lantas mematok target pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini sekitar 7-8 persen.

Namun, kondisi itu tiba-tiba berubah. Kasus Corona yang telah melandai sejak bulan Februari hingga Mei, tiba-tiba meledak lagi. Ekonomi rakyat yang mulai bergeliat, terkapar lagi setelah pemerintah menerapkan PPKM Darurat yang kemudian berubah jadi PPKM Level 4.

“Namun, ini tidak membuat kita menyerah. Kita terus merekalibrasi, merevisi, dan melakukan penyesuaian, sehingga kita yakin pada momen pemulihan tersebut, saya yakin masih sangat kuat,” kata Sri Mul dalam sebuah webinar, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Corona Masih Menyeramkan

Bendahara Negara ini mengatakan, kondisi seperti ini bukan pertama kali dialami Indonesia. Menurutnya, Indonesia pernah melewati masa-masa sulit. Seperti saat terjadi krisis ekonomi tahun 1998. Begitu juga saat 2008, krisis ekonomi melanda global. Hasilnya, Indonesia tetap mampu melaluinya.

“Ini milestone. Kita sering dihadapi berbagai tantangan nggak mudah dan kita sudah lihat krisis 1998. Lalu ada krisis global 2008 dan 2009, harga komoditas yang naik dan turun seperti roller coaster, dan sekarang Covid-19,” jelasnya.

Untuk saat ini, kata dia, sebenarnya sudah terjadi pemulihan ekonomi secara bertahap, sejak kuartal I dan II. Seluruh indikator ekonomi menunjukkan akselerasi pemulihan yang meyakinkan. Hanya saja, tren positif ini terhenti. Tepatnya, saat ada penyebaran virus Corona varian Delta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.