Dark/Light Mode

Kasus Corona Turun Lagi, Turun Lagi

Sayang Seribu Sayang, Kematian Masih Meroket

Minggu, 8 Agustus 2021 08:15 WIB
Petugas menurunkan peti dari ambulans sebelum dimakamkan di TPU Rorotan, Jakarta Utara. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Petugas menurunkan peti dari ambulans sebelum dimakamkan di TPU Rorotan, Jakarta Utara. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Alhamdulillah, kasus Corona terus menurun. Yang sembuh juga semakin banyak, malah sering melampaui kasus baru. Tapi, sayang seribu sayang, kasus kematian belum menggembirakan. Yang meregang nyawa akibat Corona, terus meroket.

Dalam sepekan terakhir, kasus harian Corona ada di angka 30 ribuan. Kemarin misalnya, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada tambahan 31.753 kasus baru. Sehingga totalnya menjadi 3.639.616 kasus. Meski kasus hariannya masih tinggi, angka ini sudah turun jauh dibandingkan pertengahan Juli lalu yang menembus 56.757 kasus per hari.

Data yang menggembirakan juga terlihat di angka kesembuhan yang berada di kisaran 30-40 ribuan per hari. Kemarin, tercatat ada 39.716 orang yang sembuh. Banyaknya pasien yang sembuh menurunkan kasus aktif secara perlahan dalam sepekan terakhir. Kemarin, untuk pertama kalinya, kasus aktif Corona juga berada di bawah 500 ribu, tepatnya 497.824 orang. Jumlah ini turun 9.551 dari sehari sebelumnya.

Baca juga : Wah, Kantor Pemerintah Banyak Yang Langgar Prokes?

Namun, angka kematian masih belum turun. Selama 22 hari terakhir, kasus kematian selalu berada di atas seribu per hari. Bahkan dalam sepekan terakhir angkanya di atas 1.500 per hari. Kemarin misalnya, ada 1.588 orang yang dilaporkan wafat karena Corona. Dengan tambahan tersebut, total ada 105.598 kasus.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, jumlah kematian akibat Corona di Juli mencapai angka 35.628 jiwa. Ini merupakan jumlah tertinggi selama pandemi, Maret 2020. Tingginya angka kematian per hari menyebabkan Indonesia nangkring di daftar 5 besar negara dengan kematian tertinggi di dunia, setelah Brazil, Rusia, AS, dan India.

Tingginya kasus kematian di Indonesia ini jadi perhatian khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kepala Tim Teknis WHO, Maria Van Kerkhove meminta Indonesia melakukan pendekatan komprehensif dalam mengendalikan dan mengawasi penyebaran virus Corona.

Baca juga : Jangan Kendor Jalani Prokes!

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengakui kasus kematian masih tinggi.

“Tingginya kasus kematian disebabkan banyak pasien yang bergejala berat baru masuk ke fasilitas pelayanan kesehatan,” kata Nadia, kemarin.

Karena itu, Nadia meminta, pemerintah daerah melaksanaan pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) ditingkatkan, agar kasus positif Corona lebih cepat ditemukan. Dengan begitu, pasien dapat dipisahkan dari masyarakat yang sehat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.