Dark/Light Mode

Terus Pelototi Corona Indonesia

WHO Senang, WHO Tegang

Sabtu, 14 Agustus 2021 07:35 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Foto: iStockphoto/wildpixel)
Ilustrasi Covid-19. (Foto: iStockphoto/wildpixel)

 Sebelumnya 
Namun, jika dilihat lebih detail, sejumlah provinsi di luar Jawa justru mencatatkan peningkatan kasus yang signifikan. Provinsi tersebut adalah NTT, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung. Peningkatan di lima provinsi itu lebih dari 25 persen.

“Kita terus memperkuat upaya testing, lacak, dan isolasi, serta meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan,” kata Nadia, saat menyampaikan keterangan pers, kemarin.

Nadia juga menyebut ada enam provinsi yang tingkat pemeriksaan atau testing masih di bawah standar WHO. Keenam provinsi itu yakni Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku. WHO memberikan saran agar testing dilakukan minimal 1 per 1.000 penduduk per minggu.

Baca juga : Peru Dan Indonesia Rayakan 46 Tahun Persahabatan

“Diharapkan semua daerah dapat meningkatkan dan mempertahankan testing, terutama untuk kasus-kasus suspek dan kontak erat yang ditemukan,” kata Nadia. Saat ini, tingkat testing secara nasional berada di angka 3,53 per 1.000 penduduk per minggu.

Adapun, positivity rate mingguan mengalami penurunan dari awal Juli sebesar 31 persen menjadi 23,6 persen. “Namun demikian, penularan yang masih tinggi dan merata masih terjadi di semua wilayah,” ucapnya.

Soal kenaikan kasus di Kalimantan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan catatan. Kata dia, perkembangan kasus Corona Kalimantan bergantung pada indeks mobilitas masyarakat. Semakin besar penurunan mobilitas indeks komposit, semakin besar pula penurunan kasus. Jika mobilitas masyarakat bisa ditekan, semakin besar kecenderungan terjadinya penurunan jumlah kasus.

Baca juga : Pengamat: Logo Baru Perindo Konkret Dalam Membangun Indonesia Sejahtera

“Kita harus sama-sama sadari, bahwa penerapan PPKM secara ketat tidaklah mudah bagi kita semua. Namun, mengurangi mobilitas sangatlah penting dilakukan agar kita dapat menurunkan tingkat penularan Corona dan menurunkan angka kasus aktif,” kata Airlangga.

Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman meminta, pemerintah meningkatkan testing dan tracing. Menurut Dicky, berdasarkan laporan WHO, ada dua daerah yang relatif sudah maju menerapkan tracing, testing, dan treatment (3T), yaitu Jakarta dan Yogyakarta. Selebihnya, masih kurang. Walaupun belakangan, selama masa PPKM darurat ini daerah lain di Jawa mulai menunjukkan perbaikan.

Menurutnya, sebagai negara kepulauan, Indonesia memerlukan respon 3T, 5M dan vaksinasi yang agresif, setara dan merata di semua daerah. Kata dia, kalau jumlah testing dan tracing berkurang, Corona varian Delta akan mengamuk di luar Jawa.

Baca juga : Jokowi Senang, Tapi Siaga

“Karena itu, performa pengendalian selanjutnya akan ditentukan oleh konsistensi dan komitmen para pemimpin dalam penanganan pandemi,” kata Dicky, kemarin. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.