Dark/Light Mode

PPKM Level 4

Pedasnya Tidak Terasa Lagi

Jumat, 20 Agustus 2021 08:17 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Foto: Dok. BNPB)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Foto: Dok. BNPB)

 Sebelumnya 
Kata dia, ada beberapa indikator yang digunakan dalam melonggarkan aturan yaitu, penambahan kasus, kesembuhan, dan kematian mingguan. Kemudian kasus aktif, BOR RS rujukan Covid-19, dan pembentukan posko level terkecil di masing-masing daerah. Wiku mengingatkan, pengetatan kembali bisa saja dilakukan jika kasus kembali naik.

"Apabila tidak ada perbaikan pada indikator-indikator yang disebutkan, maka tidak menutup kemungkinan tidak akan terjadi pelonggaran PPKM di daerah tersebut, atau bahkan peningkatan pengetatan PPKM apabila dinilai perlu," tegas Wiku, dalam konferensi pers, kemarin. 

Wiku mengatakan, ada sembilan provinsi yang mengalami progres kurang baik. Sementara, 25 provinsi lainnya mengalami penurunan kasus mingguan. Sembilan provinsi itu adalah Jawa Tengah, Bali, Papua Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Jambi.

Wiku berharap, Pemda di sembilan provinsi tersebut lekas melakukan evaluasi dan perbaikan dengan melihat data di lapangan yang riil. Sebab, akses mobilitas warga di sembilan daerah tersebut berpotensi untuk semakin dibatasi. "Saya harapkan agar Pemerintah Daerah segera melakukan perbaikan maksimal sebelum hasil evaluasi provinsi non Jawa-Bali diumumkan di pekan depan," kata dia.

Secara nasional, kasus harian Corona di Indonesia masih terbilang tinggi. Kemarin, ada tambahan 22.053 kasus. Lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat 15.768 pasien baru. Kasus kematian pun masih tinggi. Kemarin, ada tambahan 1.492 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Jumlah kasus kematian ini meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat 1.128 kasus.

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman meminta pemerintah tidak terlena dengan tren penurunan kasus Corona di sejumlah daerah, termasuk di DKI Jakarta. Kata dia, penurunan kasus itu tentu kabar baik. Namun, tidak boleh terlena karena situasi penurunan kasus dan BOR ini tidak bisa memastikan kondisi sebenarnya di masyarakat. 

Dicky kembali mengingatkan Pemerintah soal pentingnya 5M, 3T, dan vaksinasi harus tetap jalan. Sehingga, kasus positif Corona tidak lagi menanjak. "Ini dinamis kondisinya, yang daerah lain belum terkendali. Jakarta pun, tes positivity rate belum di bawah 5 persen," ucap Dicky. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.