Dark/Light Mode

Sudah Sampai Jepang Dan Hong Kong

Corona Mu Di Depan Mata

Sabtu, 4 September 2021 07:45 WIB
Ilustrasi virus Corona. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi virus Corona. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio W Kusumo menegaskan, untuk menutup peluang masuknya varian Mu, yang harus dilakukan ialah menekan replikasi atau infeksi virus dengan menghambat laju penularan. Caranya, menerapkan disiplin protokol kesehatan dengan ketat.

Baca juga : Ekonomi Kita Harus Lebih Tahan Banting

Sementara, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memandang, potensi munculnya varian baru bisa terjadi menjelang akhir tahun nanti. Termasuk varian Mu. “Walaupun jumlahnya masih satu persen total varian yang mendominasi,” kata Dicky.

Baca juga : Sudah Ada 660 Lab, Kemenkes Pastikan Testing Dan Tracing Makin Meningkat

Menurut Dicky, varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial lolos dari kekebalan. Mu setidaknya sama resistensinya dengan varian Beta terhadap kekebalan yang timbul dari vaksinasi. “Mu ini hampir mirip varian Delta dalam kemampuan penyebarannya. Dugaan lainnya, Mu lebih buruk,” ujarnya.

Baca juga : Nadiem Ditanya, Kok Kuota Internet Dibagi Tidak Merata

Karena itu, ia berpesan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Sebab, kalau varian Mu masuk, dampaknya bisa sangat buruk. “Akibatnya, pandemi bisa lebih lama dan bisa melahirkan gelombang lebih besar. Gelombang tiga ancaman nyata yang besar pada akhir tahun,” pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.