Dark/Light Mode

Isu Amandemen UUD Menguat

Rakyat Kecil Minta Dilibatkan

Sabtu, 4 September 2021 08:05 WIB
Ilustrasi amandemen UUD 1945. (Foto: kompas.com)
Ilustrasi amandemen UUD 1945. (Foto: kompas.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu amandemen UUD 1945, ramai lagi. Meski belum tahu kemana arahnya, tapi masyarakat di dunia nyata dan medsos, sudah ramai. Mereka minta dilibatkan.

Wacana amandemen UUD 1945 yang pertama kali dilempar oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo jelang 17 Agustus lalu, terus bergulir dan menyita perhatian publik. Isu amandemen awalnya hanya terkait agenda memasukkan Pokok-pokok Haluan Negara atau PPHN dalam konstitusi.

Namun, tak semua parpol percaya. Akibatnya, isunya merembet ke mana-mana. Ada yang curiga amandemen mau mengubah aturan masa jabatan presiden.

Baca juga : RNI Genjot Cadangan Komoditas Hortikultura

Kecurigaan ini tentu beralasan. Soalnya, selama hampir setengah bulan terakhir, para elite politik makin lincah bermanuver. Ada yang melakukan pertemuan berdua, ada yang bertemu presiden, ada juga yang merapat masuk ke koalisi pemerintah.

Saking panasnya isu ini, bukan hanya elite dan pakar yang memberikan tanggapan. Warganet ikutan rajin menanggapi isu ini. Mungkin karena tak mau kecolongan.

Tengok saja lini masa Twitter. Berita terkait soal amandemen selalu ramai dikomentari. Macam-macam pendapatnya. Awal pekan kemarin misalnya, tagar Tolak Amandemen UUD 45 memuncaki daftar trending topic Twitter.

Baca juga : Isu Tapering Makin Rame, Rupiah Kena Imbasnya

Selebtwit Fadli Zon sampai ikutan nimbrung. Dia merasa, isu amandemen ini hanya didominasi para elite parpol yang pro kontra. Padahal, urusan konstitusi sejatinya terkait urusan rakyat. Karena itu, ia minta rakyat dilibatkan.

“Indonesia bukan milik segelintir orang. Masa depan Indonesia milik seluruh rakyat. Saya usul kalau ada yg mau ubah konstitusi, kita referendum saja,” cuitnya melalui akun Twitter @fadlizon.

Netizen ramai menanggapi usulan tersebut. Sosiolog Musni Umar setuju dengan usulan tersebut. “Saya setuju dan dukung dilakukan referendum untuk minta pendapat rakyat, apakah rakyat setuju konstitusi diubah atau tidak,” kicaunya, di akun @musniumar.

Baca juga : Hasto: Pemimpin Mesti Dikehendaki Rakyat Dan Direstui Tuhan

@PungPurwanto juga meminta rakyat dilibatkan dalam rencana amandemen UUD 45. Jangan sampai hanya jadi agenda elite untuk kepentingan kekuasaan semata. “Pemegang saham terbesar untuk amandemen adalah rakyat Indonesia,” cuitnya. “Setuju. Jangan sembarangan bilang bahwa perpanjangan masa jabatan 2-3 tahun itu kehendak rakyat,” cuit @TedyMoel1.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.