Dark/Light Mode

Daripada Mikirin Amandemen

Muhammadiyah-NU Minta Perut Rakyat Diutamakan

Selasa, 7 September 2021 07:50 WIB
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. (Foto: Dok. Muhammadiyah)
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. (Foto: Dok. Muhammadiyah)

 Sebelumnya 
“Ini kok malah bicara perpanjangan periode presiden,” kritik Kiai Anwar ketika dihubungi, tadi malam.

Pengasuh Pesantren Assa’iddiyah Kota Kediri, Jawa Timur ini mengaku miris melihat situasi ekonomi masyarakat bawah, khususnya sejak dihantam pandemi Corona. Banyak yang kehilangan mata pencaharian, sehingga semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. “Sekarang fokus bagaimana membantu rakyat,” bebernya.

Baca juga : Syarief Hasan: Amandemen Konstitusi Perlu Kajian Mendalam

Pengamat politik, Ray Rangkuti mengatakan, apa yang disampaikam Muhammadiyah dan NU sudah tepat. Menurut dia, para elite parpol sebaiknya fokus bagaimana menjaga masyarakat agar tidak kelaparan di tengah pandemi Corona.

Ray khawatir, amandemen akan mengalihkan perhatian penanganan Corona. Selain itu akan menimbulkan konstroversi dan gelombang penolakan dimana-mana.

Baca juga : Yusril Siap Dimintai Pendapat Hukum

Tak cuma itu, citra Presiden Jokowi juga bisa anjlok gara-gara amandemen ini. “Karena orang menaruh kecurigaan besar terhadap dirinya. Lebih tepat ini (amandemen) agar dihentikan,” desak Ray.

Pendiri Lingkar Madani (Lima) ini mempertanyakan siapa yang memberi mandat kepada MPR untuk menyetujui amandemen. Sebab, mayoritas masyarakat tidak menyetujui amandemen. Hal itu tergambar dari sejumlah hasil survei.

Baca juga : Rakyat Kecil Minta Dilibatkan

Menurut dia, berdasarkan survei yang dirilis Fixpoll Indonesia akhir Agustus lalu menunjukkan, hanya 7,6 persen masyarakat yang setuju amandemen dilakukan. Selebihnya menolak dan tidak tahu. Sementara soal penambahan periodesasi presiden menjadi lebih dari 2 periode juga hanya 10,9 persen yang setuju.

“Amandemen UUD tidak cukup hanya bermodalkan persetujuan fraksi-fraksi. Jika itu dipaksakan, rakyat akan menyimpulkan bahwa upaya amandemen itu adalah demi kepentingan elite,” warning Ray. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.