Dark/Light Mode

Ribuan Kapal China Masuki Natuna

Di Laut Kita Jaya, Buktikan, Jenderal!

Selasa, 14 September 2021 07:25 WIB
Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyebut masih ada ribuan kapal China yang memasuki perairan Indonesia tanpa terdeteksi radar (Foto: Dok. TNI AL)
Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyebut masih ada ribuan kapal China yang memasuki perairan Indonesia tanpa terdeteksi radar (Foto: Dok. TNI AL)

 Sebelumnya 
Irawan menerangkan, adanya kapal asing masuk Natuna juga dibahas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono saat RDP dengan Panitia Khusus (Pansus) DPR tentang Rancangan Undang-Undang Landas Kontinen. Sebelumnya, Yudo bersama Kepala Bakamla, Laksdya Aan Kurnia menghadiri RDP dengan Pansus RUU Landas Kontinen. RDP dilaksanakan di Ruang Rapat Pansus B DPR, Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis (2/9).

"Saat beliau (Yudo) menjabat Pangkogabwilhan I, beliau gunakan kapal TNI AU. Beliau lihat langsung gimana situasi di daerah overlapping kita dengan Vietnam," jelas dia.

Baca juga : BRI Kantongi Mayoritas Saham PNM Dan Pegadaian

Irawan bilang, saat ini, pihaknya tidak bisa mengambil langkah lantaran keterbatasan bahan bakar kapal. Padahal, kapal-kapal asing tersebut sudah lama ada di laut Natuna. Akibatnya, ribuan kapal asing masuk perairan Indonesia hingga saat ini.

"Kapal kita siap untuk berlayar dan patroli, tapi bahan bakar tidak ada. Sedangkan mereka ada di situ sejak lama, kapal-kapal Vietnam dan coast guard China," jelas Irawan, miris.

Baca juga : Menkumham Kasih Santunan Rp 30 Juta Untuk Keluarga Korban Meninggal

Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha sedih mendengar ini. Politisi PPP ini pun mendorong Bakamla dan TNI AL lebih tegas. Hal itu penting demi kelangsungan hidup nelayan Indonesia, agar ikan-ikannya tidak dicuri kapal asing.

Menurutnya, Bakamla bertanggung jawab mendampingi para nelayan Indonesia pada Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil dari bibir pantai. Sementara tugas TNI AL menjaga teritorial laut 12 mil dari garis pantai. "Slogan di laut kita jaya harus dibuktikan demi kelangsungan hidup nelayan kita," tegasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.