Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Buru Teroris Papua Hidup Atau Mati
Jenderal, Jangan Omdo!
Minggu, 19 September 2021 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono habis kesabaran melihat kebiadaban teroris Papua. Dia perintahkan para anak buahnya untuk memburu para teroris Papua itu, hidup atau mati. Publik yang juga geram dengan aksi para teroris itu, berharap perintah Pangdam itu benar-benar berhasil. Ayo Jenderal, jangan cuma omdo alias omong doang.
Aksi biadab teroris Papua kembali terjadi di Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9). Sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah, hingga kantor Bank dibakar. Tak hanya itu, para tenaga kesehatan juga ikutan menjadi korban. Ada yang mendapat serangan fisik, mendapat pelecehan seksual, hingga dibunuh.
Baca juga : Kasus Covid Terus Turun, Puan Ingatkan Prokes Jangan Kendor
Aksi yang di luar batas kemanusiaan itu menuai kecaman dari berbagai pihak. Mayjen Ignatius Yogo marah besar dengan peristiwa tersebut. Jenderal TNI yang dibesarkan oleh Korps Baret Merah Kopassus itu telah perintahkan anak buahnya untuk segera memburu dan menangkap para pelaku.
“Personel TNI yang berada di Distrik Kiwirok Kompleks untuk melaksanakan pengejaran dan penangkapan, baik hidup ataupun mati terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut,” kata Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen Bambang Trisnohadi dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Baca juga : Persiapan Hidup Pasca Pandemi, Peran Puskesmas Kudu Ditingkatkan
Saat ini, proses evakuasi terhadap para nakes yang menjadi korban penyerangan masih dilakukan. Personel TNI telah berhasil mengevakuasi 9 dari 11 orang. Mereka dalam kondisi selamat dan telah dievakuasi ke Jayapura melalui jalur udara. Selanjutnya mereka akan mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
“Pada tahap pertama ini kita berhasil mengevakuasi 10 orang terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan sembilan tenaga kesehatan, yaitu satu dokter, tiga perawat wanita dan lima mantri,” jelasnya.
Baca juga : Apa Itu Perbuatan Tidak Menyenangkan?
Sedangkan satu orang korban atas nama Suster Gabriella Meilani yang ditemukan meninggal dunia juga akan segera dievakuasi dari Distrik Kiwirok. “Jurang yang terjal serta cuaca buruk membuat evakuasi para Nakes dan jenazah Suster Gabriella Meilani mengalami penundaan, tapi sekarang sudah berhasil dievakuasi,” terang dia.
Aksi sadis yang menelan korban dari kalangan nakes, membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prihatin. Ketua IDI Wilayah Papua, Donald Aronggear berharap peristiwa ini jangan sampai terulang lagi. Ia mendesak agar Pemerintah Pusat dan Daerah menjaga stabilitas keamanan nakes dan masyarakat di Papua, sehingga mampu menciptakan rasa aman.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya