Dark/Light Mode

Jokowi Teken PP Penggabungan 6 BUMN

Asyik... Holding Pangan Tinggal Selangkah Lagi

Kamis, 23 September 2021 06:50 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres).

 Sebelumnya 
BUMN Klaster pangan merupakan gabungan dari 9 BUMN yang terdiri dari, RNI sebagai induk, diikuti PPI, BGR, SHS, Pertani, Perido, Perinus, Berdikari dan PT Garam.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda melihat, penggabungan BUMN Pangan sebagai upaya yang bagus dari Pemerintah. Namun ia mengingatkan, eksekusinya bakal menantang ke depan.

“Karena bukan hanya menggabungkan dan membesarkan perusahaan negara di bidang yang sama, tapi juga membenahi sektor pangan itu sendiri,” ujar Huda kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Kementerian BUMN Puji Transformasi Holding Perkebunan Nusantara

Maklum saja, papar Huda, koordinasi terkait pangan antar kementerian belum satu pintu. Sehingga Pemerintah membentuk BPN (Badan Pangan Nasional) yang diharapkan bisa menjadi leader di sektor ini.

“Masalah pangan itu ruwet. Holding Pangan yang akan terbentuk ini diharapkan bisa membenahi itu. Karena muncul kekhawatiran ada kepentingan sektoral,” imbau Huda.

Namun yang lebih penting, sambungnya, bagaimana Holding BUMN Pangan memiliki efek ganda ke masyarakat. Bahkan secara nasional. Sehingga kemandirian pangan benar-benar terwujud.

Baca juga : PSI Sentil KPI: Anggarannya Rp 60 M, Kinerjanya Nggak Jelas

Menyoal kekhawatiran nasib para karyawan BUMN yang dilebur ini, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memastikan tidak ada PHK alias Pemutusan Hubungan Kerja.

Ia menegaskan, penggabungan perusahaan negara ditujukan untuk penguatan dan menghindari adanya tumpang tindih. “Langkah ini merupakan bagian dari streamline antar BUMN. Walau tidak semua BUMN yang ada kemiripan akan dilebur juga ya,” ujar Arya kepada wartawan, Selasa (21/9).

Menurut Arya, kondisi internal dan iklim bisnis dinilai menjadi faktor pendorong Kementerian BUMN menggabungkan beberapa perusahaannya menjadi satu entitas. Peleburan perlu dilakukan, agar sinergi antar perusahaan semakin kuat. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.