Dark/Light Mode

Kasus Kekerasan KKB Dan Ulama Harus Di Usut Sampai Tuntas

Senin, 27 September 2021 17:55 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan BPIP,  Antonius Benny Susetyo
Staf Khusus Ketua Dewan BPIP, Antonius Benny Susetyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo berharap kasus penembakan kepada tenaga kesahan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua harus  segera diusut.

"Kita berharap aparat keamanan segera bertindak, termasuk kekerasan terhadap ulama , ustad dan tokoh agama harus diusut tuntas sampa tuntas  lewat proses pengadilan demi martabat hukum di tegakkan,"ujar Benny dikutip dalam wawancaranya dengan Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN), Senin (27/9) 

Benny menambahka, bahwa kekerasan yang terjadi di Papua sangat disayangkan karena para korban merupakan warga sipil yang seharusnya dilindungi. 

Baca juga : Luhut: Demi Nama Baik, Saya Ikuti Proses Hukum Ini Sampai Tuntas

"Tenaga medis, guru, dan yang menjadi korban adalah warga sipil yang seharusnya dilindungi," tutur Benny.

Selanjutnya, Budayawan ini menjelaskan, bahwa penyebab kekerasan muncul karena manifestasi dari nafsu kebinatangan yang termanifestasi lagi dari agresifitas. 

Padahal seharusnya manusia bisa mengendalikannha karena memiliki akal budi dan rasio kepada tuhan untuk mengendalikan dirinya.

Baca juga : Staf Khusus Menpora Pastikan DBON Atur Pembinaan Atlet Disabilitas

"Faktor kekerasan banyak bisa balas dendam, harga diri, dan banyak. Kultur kekerasan menjadi kultur yang terus menerus karena dianggap model mencari solusi," tegas Benny

Benny menambahkan, jika kekerasan ini dijadikan sebagai solusi maka akan terus terulang. Salah satu cara untuk menghentikannya adalah dengan cara rekonsiliasi.

"Selama dianggap menjadi solusi satu-satunya maka ini akan terus terjadi.Cara menghentikan kekerasan dengan cara membangun budaya rekonsiliasi," lanjut Benny.

Baca juga : Bedah Musik Kebangsaan, BPIP Sambangi Untirta

Menurutnya, membangun peradaban, nilai keutamana belas kasih, nilai persaudaraan, nilai konsiliasi, harus digunakan dalam mengambil kebijakan dan keputusan bukan dengan kekerasan.

"Meja perundingan adalah hal paling penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk menyelesaikan  masalah," tuturnya.

Benny berharap, aparat keaman segera bertindak untuk mengusut kasus ini secara transparan demi tegaknya martabat hukum. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.