Dark/Light Mode

HUT Ke 76, TNI Harus Lebih Waspada Hadapi Berbagai Ancaman

Selasa, 5 Oktober 2021 14:43 WIB
Presiden Joko Widodo pada Upacara Peringatan Ke-76 Hari TNI, di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)
Presiden Joko Widodo pada Upacara Peringatan Ke-76 Hari TNI, di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di usia ke 76 tahun, Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus selalu sigap dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman di tengah pandemi Covid-19. 

Pesan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat memimpin Upacara Peringatan Ke-76 Hari TNI, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10).

“Saya minta TNI untuk selalu diaktifkan dalam menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas, seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber, dan ancaman biologi, termasuk juga ancaman bencana alam,” ujar Presiden. 

Baca juga : Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Mutlak Sebagai Kekuatan Strategis Hadapi Tantangan

Dalam menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas, imbuhnya, transformasi pertahanan harus terus dilanjutkan. 

“Untuk meletakkan fondasi bagi pembentukan kapabilitas pertahanan modern yang relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini, sehingga TNI dapat bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di lingkungan strategis regional maupun global,” imbuhnya. 

Penguatan budaya strategis prajurit dan perwira TNI, lanjut Presiden, harus tetap menjadi fondasi utama transformasi pertahanan. 

Baca juga : HUT Ke-76, DPR: TNI Bersatu Dan Berjuang Bersama Rakyat

“TNI yang manunggal dengan rakyat, dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang defensif aktif dengan pertahanan berlapis, dan memanfaatkan lompatan teknologi militer dan investasi pertahanan yang terencana,” ujarnya. 

Menurut Presiden, modernisasi pertahanan juga harus disertai dengan terobosan pengelolaan ekonomi dan investasi pertahanan. 

Mantan Gubernur DKI ini menegaskan, bahwa Indonesia harus bergeser dari kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan, yang berpikir jangka panjang, dirancang sistematis, dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan 

Baca juga : KAI Beri Bantuan Beasiswa Pada Keluarga Korban Covid-19

“Untuk itu, saya perintahkan agar terus melakukan adopsi dan inovasi teknologi mutakhir, bergerak aktif dalam konsorsium industri pertahanan global, memegang teguh semangat kemandirian, dan penguatan industri pertahanan dalam negeri untuk mewujudkan kekuatan pertahanan Indonesia yang lebih mumpuni,” tandasnya. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.