Dark/Light Mode

Anak SD Di Cianjur Buat Kerajinan Ecobrick Dari Sampah Plastik

Sabtu, 9 Oktober 2021 00:37 WIB
Para siswa SDN Sukatani Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, membuat kerajinan ecobrick dari sampah plastik. (Foto: Istimewa)
Para siswa SDN Sukatani Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, membuat kerajinan ecobrick dari sampah plastik. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebiasaan siswa SD di Cianjur yang membuat kerajinan hingga furniture seperti kursi dan gerbang masuk dari sampah plastik, sempat ramai dibahas di dunia maya. Anak-akan tersebut berasal dari SDN Sukatani, Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

Hasil karyanya cantik, sedap dipandang, dan ramah lingkungan. Hal tersebut yang menjadikan tujuan awal dari pihak sekolah menugaskan muridnya membuat kerajinan dari sampah plastik.

Sebagai pembelajaran agar anak sekolah bisa memanfaakan sampah dengan baik, pihak SDN Sukatani memanfaatkan limbah plastik dengan sistem ecobrick atau yang akrab dikenal dengan bata ramah lingkungan. Sistem ecobrick dipilih karena dapat membuat sampah menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Baca juga : Bangkitkan Kemandirian Santri, Pertamina Lubricants Dan Kemenaker Gelar Pelatihan Otomotif

Revan (12), salah satu siswa kelas 5 A SDN Sukatani, mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan bersama teman-teman di sekolahnya. Revan mengatakan, hasil karyanya mendapat nilai baik untuk pelajaran Seni budaya Kerajinan (SBK), Ilmu Pengetahuan Alam, dan PPKN.

“Sangat senang. Tidak hanya dapat mengelola sampah dengan baik tapi dapat nilai juga dari Bapak/Ibu Guru,” ujar Revan.

Kepala SDN Sukatani Nurhayati mengatakan, ide awal program ini adalah keprihatinanya melihat sampah yang menggunung. Ia dan guru-guru membuat ide pemanfaatan sampah plastik melibatkan para siswa. “Siswa dan siswi dilatih agar menjadi duta lingkungan untuk dirinya juga keluarganya dengan memanfaatkan sampah hasil olahan makanan menjadi beberapa kerajinan,” kata Nurhayati.

Baca juga : Bokek Abis, Buronan Serahin Diri Ke Polisi

Nurhayati lalu menerangkan proses pembuatan barang kerajinan. Awalnya, sampah plastik bekas olahan makanan dimasukkan ke botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan berbagai keperluan. “Beberapa hasil karya dari sampah ecobrik di antaranya gerbang sekolah, meja, kursi, pot bunga dan lainnya,” katanya.

Nurhayati mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan menanggulangi sampah plastik baru yang hanya dapat terurai setelah 450 tahun lamanya. "Solusi dari kami seperti itu, kalau dibakar justru akan menyebabkan pencemaran lingkungan,” katanya.

Nurhayati berharap, dengan program yang telah diterapkan selama 2 tahun ini, mampu menjawab persoalan sampah di masyarakat. “Harapannya program yang telah berjalan dua tahun dapat mengedukasi masalah permasalahan sampah selama ini,” katanya.

Baca juga : Cek Di Sini, SIM Keliling Polda Metro Hadir Di 5 Tempat

Nurhayati juga sudah menyampaikan program ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur. Pihak Dinas Pendidikan merespons baik dan berharap program ini diikuti sekolah lainnya. "Alhamdulillah, Bupati juga sudah share di media sosialnya. Semoga program baik ini menjadi inspirasi bagi sekolah lainnya," katanya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.