Dark/Light Mode

Stafsus Menkeu Ngetwit Soal Utang Tersembunyi 245 T Ke China

"Jika Wanprestasi, Risikonya Bisa Nyerempet Pemerintah"

Sabtu, 16 Oktober 2021 07:50 WIB
Stafsus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo. (Foto: Istimewa)
Stafsus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Menanggapi kehebohan ini, Stafsus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo menyampaikan klarifikasi untuk menenangkan. Dia bilang, utang yang dilaporkan oleh AidData bukanlah milik pemerintah. Utang tersebut milik BUMN hingga perusahaan swasta.

“Itu bukan utang pemerintah tapi dikait-kaitkan,” tulis Yustinus dalam akun Twitter @prastow, kemarin.

Baca juga : Setelah Pekerja, Kini Giliran Pemberi Kerja Dapat Bantuan Pemerintah

Ia menjelaskan, utang tersembunyi yang disebut oleh AidData adalah utang yang dihasilkan dari skema Business to Business (b to b) yang dilakukan dengan BUMN, bank milik negara, special purpose vehicle (SPV), perusahaan patungan, dan perusahaan swasta.

Utang BUMN tidak tercatat sebagai utang pemerintah dan bukan bagian dari utang yang dikelola pemerintah,” terangnya.

Baca juga : Ada Teroris Papua Tobat Karena PON

Begitu juga dengan utang dari perusahaan patungan dan swasta. Hal ini tak menjadi tanggung jawab atau wewenang pemerintah. Sehingga, jika pihak-pihak tersebut menerima pinjaman, maka pinjaman ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka.

Meski begitu, jika utang ini menimbulkan wanprestasi, maka risikonya juga akan sampai ke pemerintah. “Utang non pemerintah tapi jika wanprestasi berisiko ‘nyrempet’ pemerintah,” jelas Yustinus.

Baca juga : Warganet Sorak Sorai

Sementara, ia menjelaskan seluruh penarikan Utang Luar Negeri (ULN) yang dilakukan pemerintah, BUMN, dan swasta tercatat dalam statistik utang luar negeri Indonesia (SULNI) yang dipublikasikan secara bulanan oleh Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan dengan klir dan transparan.

Berdasarkan data SULNI per akhir Juli 2021, total ULN dari China sebesar 21,12 miliar dolar AS. Angka itu terdiri dari utang pemerintah sebesar 1,66 miliar dolar AS, serta utang BUMN dan swasta sebesar 19,46 miliar dolar AS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.