Dark/Light Mode

Mobilitas Saat Nataru Diprediksi 19,9 Juta Orang

Kepala Daerah Diminta Hati-hati Jangan Cuma Andalkan Vaksinasi

Rabu, 27 Oktober 2021 06:20 WIB
Ilustrasi. Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/12/2020). (Foto: Antara).
Ilustrasi. Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/12/2020). (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Akun @drpriono1 tidak menampik akan adanya lonjakan kasus jika varian Delta plus menghantam Indonesia. Terlebih, mobilitas penduduk juga sangat masif pada musim libur Nataru.

“Hanya cakupan vaksinasi yang tinggi dapat cegah kasus hospitalisasi dan kematian,” ujarnya.

Akun @Alfamaulana01 mengatakan, vaksin baik tapi jangan diandalkan 100 persen. Paling penting, perilaku hidup sehat dan disiplin protokol kesehatan (prokes). Sayangnya, saat ini masyarakat cenderung abai terhadap perilaku hidup sehat dan disiplin prokes.

Baca juga : Tito, Hantu Orde Baru Jangan Dibangunkan

“Bagi pemerintah, penting kendalikan perbatasan luar negeri dan mobilitas antarpulau serta kesiapan rumah sakit jika terjadi gelombang ketiga,” ujarnya.

Akun @ranyllz mengatakan, kebijakan pemerintah membatasi mobilitas demi mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19 harus didukung penuh. Jangan sampai, mobilitas masyarakat tidak terkontrol saat Nataru.

“Meski saat ini kasus Covid-19 sudah sangat rendah, belajar dari negara lain, perlu tetap memperkuat prokes dan testing supaya kasus tidak kembali menguat, terutama menghadapi periode libur Nataru,” ujar @lejef.

Baca juga : Karang Taruna Diminta Sukseskan Vaksinasi

Akun @lejef mengatakan, kebijakan tes CR bagi pelaku perjalanan udara karena melihat risiko penyebaran semakin meningkat karena peningkatan mobilitas.

Akun @GoodDoggo107 menilai kebijakan pemerintah masuk diakal.

“Rasionalisasi pemerintah mencegah lonjakan kasus pada liburan Natal dan Tahun Baru 2022 serta mengurangi mobilitas yang saat ini sudah melebihi tahun lalu,” katanya.

Baca juga : Kepala Daerah Jangan Endapkan Anggaran!

“Ingat nggak? Gelombang kedua terjadi saat kasus juga menurun dan ada mobilitas tinggi karena libur Lebaran. Nah, dikhawatirkan terjadi lagi nih di Nataru. Sedangkan yang dilindungi vaksin baru sedikit di Indonesia,” ungkap @dr_mutan.

Akun @Cintada16 mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang mengingatkan seluruh kepala daerah mengelola dan mengatur libur Nataru. Presiden meminta kepala daerah berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 sekecil apapun. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.