Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ribuan Dosis Vaksin Kedaluwarsa Urusan Pemda Kudus

Mas Ganjar Dibelain Netizen Tuh

Senin, 8 November 2021 06:33 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Foto: ANTARA).
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Foto: ANTARA).

 Sebelumnya 
Menurut @IjoelSi, pemda yang lalai mengurus vaksinasi Covid-19 harus diberikan sanksi tegas. “Harus ‘digebukin’ kepala daerahnya,” ujarnya. “Pemda harus ganti rugi ke Pemerintah Pusat. Karena merugikan uang se Indonesia,” sambung @4Y4NKZ.

“Harus ada sanksi hukum buat yang lalai, bukan uang sedikit ini,” kata @is_pelssy. “Padahal vaksin tersebut masa kedaluwarsa paling tidak enam bulanan, kebangetan kalau dia tidak tahu sama sekali,” sambung @bs_vito.

Akun @LuqmanBeeNKRI meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turun tangan menyelesaikan vaksin kedaluwarsa. Dia menilai, Pemerintah Daerah tersebut tidak menjalankan dengan baik program vaksinasi Covid-19.

“Bisa masuk kategori pembangkangan terhadap Pemerintah. Menurut Undang-undang Pemda, kepala daerahnya bisa dijatuhi sanksi pemberhentian sementara,” ungkapnya.

Baca juga : Ribuan Vaksin Kedaluwarsa Di Kudus, Ganjar Instruksikan Hal Ini

Menurut @NayDonuts, ribuan vaksin kedaluwarsa gara-gara pejabatnya inkompeten. Pemerintah, pemerintah kabupaten/kota telah gagal menjalankan fungsi koordinasi.

“Sangat disayangkan. Kok nggak dimanfaatkan secara optimal dan diantisipasi lebih lanjut,” katanya.

Akun @kurawa memperkirakan, kejadian serupa akan kembali terjadi di daerah lain. Dia bilang, jutaan vaksin akan berakhir kedaluwarsa. ungkapnya. Soalnya, kata dia, Pemerintah hanya bisa “drop” vaksin ke aparat tanpa dikasih biaya penyelenggaraannya.

“Siap-siap ini akan banyak terjadi di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga : 169 Juta Dosis Vaksin Sudah Didistribusikan Ke Daerah

“Pemerintah daerah masing-masing harus tetap fokus kepada program vaksinasi karena ada potensi vaksin kedaluwarsa. Kemenkes juga harus selalu memonitor kondisi vaksin yang disebar ke daerah-daerah,” tutur @KembaraSemadi.

Akun @NinjaCir3ng mengatakan, adanya vaksin kedaluwarsa membuktikan buruknya kinerja pemda dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19. Dia meminta pemda-pemda lain tidak meniru kejadian memalukan tersebut.

“Masih banyak daerah lain kekurangan stok vaksin, ini malah disia-siakan. Nyusahin rakyat akibat kerja pejabatnya nggak becus,” cetusnya.

“Daerah lain berlomba lomba-lomba mendapatkan vaksin untuk rakyatnya. Laah ini sampai kedaluwarsa, kesel,” ujar @ErinnaLestary.

Baca juga : Lagi, 500 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Bantuan Australia Tiba Di Indonesia

Sementara @BudiantoG40 meminta netizen tidak menyalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia bilang, vaksin kedaluwarsa di Kudus kewenangan Pemda Kudus bukan pemerintah provinsi.

“Jadi, nggak perlu menggiring opini negatif kepada Pak Ganjar,” ujarnya.

“Ayo percepat vaksinasi. Jangan ada lagi vaksin kedaluwarsa,” kata @Adjieravi. “Sesuaikan kemampuan daerah dengan stok vaksin agar jangan sampai terulang vaksin kedaluwarsa,” tambah @di_dimu54412940. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.